Nyanyian Nazaruddin soal proyek e-KTP serempet Mendagri
Merdeka.com - Terpidana kasus Wisma Atlet, M. Nazaruddin terus bersuara lantang soal sejumlah proyek yang dijadikan bancakan. Bertingkah bak pahlawan, Nazaruddin menyetorkan sejumlah nama-nama bekas koleganya di DPR dan pejabat yang diduga terlibat permainan kotor.
Mantan anggota Komisi III DPR itu mengaku habis diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tersangka Anas Urbaningrum. Suami dari Neneng Sri Wahyuni itu membeberkan keterlibatan mantan koleganya di Demokrat itu dalam mega proyek Hambalang.
Selain itu, Nazar juga menceritakan ke penyidik proyek-proyek lain yang merugikan negara, salah satunya e-KTP. Dia juga dengan gamblang menyebut nama anggota dewan yang diduga kecipratan uang panas rasuah.
"Saya bilang yang mengendalikan proyek e-KTP adalah namanya Setya Novanto sama mas Anas. Pelaksananya ada saya, ada Andi Saptinus. Terus siapa saja yang terlibat di komisi DPR, pimpinan Komisi XI. Siapa namanya, tanya ke penyidik kalau mau mengetahui lebih jelas," kata Nazaruddin di gedung KPK, Kamis (29/8).
Nazar menyebut nama Mendagri Gamawan Fauzi. Secara detail dia mengaku menjelaskan ke penyidik siapa saja yang terima dan tempat penyerahan uang tersebut.
"Terus di Depdagrinya siapa, ada Mendagrinya, lewat siapa menerima uangnya, di sini menerimanya, ada yang diterima ditransfer, ada Sekjennya, ada PKnya, semua dijelaskan secara detail," katanya.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyebut tudingan Nazaruddin merupakan lagu lama yang kembali didendangkan. Terlebih, kata-kata itu diucapkannya usai KPK berhasil menangkap suami Neneng Sri Wahyuni itu ke dalam penjara.
"Itu kan bukan sekarang itu, udah lama nyanyiannya itu. Tapi untuk diketahui saja, itu tidak terkait dengan kementerian dalam negeri, yang terkait dengan kementerian dalam negeri kan ini proses tender. Dan sebelum diumumkan Nazaruddin sudah ditangkap," kata Gamawan beberapa waktu lalu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan Sambut Gembira Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar
Program Capres 2024 nomor urut 3 itu sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari yang dialami nelayan.
Baca SelengkapnyaNgobrol Bareng Nelayan Perahu Ketek Palembang, Ganjar Tawarkan KTP Sakti dan Bentuk Koperasi untuk Modal
Solusi Ganjar itu mendapat respons positif nelayan.
Baca SelengkapnyaWaskita Karya Kerjakan 90 Proyek Senilai Rp52,7 Triliun, Ada Proyek IKN Nusantara
Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DKPP Resmikan Kantor Baru, Kemendagri: Semoga Semakin Efisien Menjalankan Tugas
DKPP diharapkan bisa bekerja secara lebih nyaman, melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya,
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaHendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaJelang Putusan Praperadilan Eddy Hiariej, KPK Optimis Hakim Bakal Tolak Gugatan
Ia juga menekankan, proses penyelidikan hingga penyidikan dan penetapan tersangka telah sesuai oleh penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama
Majelis hakim PN Tanjungkarang, Lampung menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa Andri Gustami terkait perkara peredaran narkotika jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaTersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca Selengkapnya