Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Novel Baswedan bisa picu hubungan KPK-Polri kembali panas

Novel Baswedan bisa picu hubungan KPK-Polri kembali panas Novel Baswedan dirujuk ke RS JEC Menteng. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan pada 11 April lalu belum menemukan titik terang. Polda Metro Jaya sudah memeriksa puluhan saksi, namun sayang hingga kini pelaku penyerangan itu masih gelap.

Dua bulan berlalu, Novel sebagai korban pun curiga. Ada permainan seorang jenderal polisi di balik kasusnya. Novel salah satu penyidik KPK yang banyak memimpin kasus besar. Seperti korupsi simulator SIM di Korlantas Polri dan kasus e-KTP di DPR.

"Saya mendapat informasi bahwa ada seorang jenderal polisi--berpangkat tinggi--terlibat. Awalnya saya katakan informasi itu tidak benar. Tapi sekarang setelah berjalan dua bulan dan kasus ini belum juga terpecahkan, saya bilang (kepada orang yang menduga polisi terlibat) bahwa rasanya informasi itu benar," ujar Novel saat diwawancarai Time di Singapura.

Pernyataan Novel ini pun menuai polemik di Tanah Air. Apalagi, hubungan KPK dan Polri dikenal kerap tak akur. Desakan kepada Novel untuk mengungkap fakta di balik tudingan ini pun gencar dilakukan pihak Polri dan politisi di DPR.

Bahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun demikian. Dia menjamin, akan menindak tegas jenderal polisi yang dimaksud Novel jika memang ada bukti yang cukup.

Kemarin, Senin (19/6), Tito berkunjung ke gedung KPK menemui Ketua KPK Agus Rahardjo. Kunjungan ini untuk menjelaskan perkembangan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan yang hingga kini belum terungkap, siapa dalangnya.

"Kami juga akan secepat mungkin kirim tim ke sana (Singapura) untuk menanyakan kepada Novel apakah itu merupakan fakta ada bukti atau kah itu isu kecurigaan. Kalau itu fakta hukum, bukti, dari Polri siap kami akan proses hukum," ujar Tito.

Namun, jika hal tersebut adalah hanya sebuah fiktif atau hanya isu saja, Jenderal bintang empat tersebut sangat menyayangkan sekali. Menurut dia, pernyataan ini bisa berdampak bagi Polri dan KPK.

"Kita akan lakukan sidik dan kita akan terbuka hasil sidik. Tapi kalau itu merupakan satu isu saya dari Polri saya selaku pimpinan Polri menyayangkan karena ini berakibat buruk bagi imej institusi kepolisian dan kedua juga bisa membentuk situasi yang kurang baik antara institusi Polri dan KPK," sesalnya.

"Kami tidak ingin harapkan (hubungan KPK-Polri buruk), karena Polri dari awal di bawah kepemimpinan saya dan Pak Agus (Rahardjo), prinsip ini bersinergi sebaik-baiknya," tambahnya.

Lebih lanjut, Tito tidak ingin pemberitaan tersebut menjadi liar. Sehingga membuat saling curiga-mencurigai antara polisi yang satu dengan yang lainnya.

"Kita tidak ingin isu itu menjadi liar dan kemudian di dalam institusi kepolisian sendiri saling curiga. Bisa juga semua anggota polisi ingin institusi baik sehingga kalau ada kecurigaan satu sama lain menimbulkan situasi kurang harmonis di kepolsian," tandasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak

Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak

Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan

Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan

Novel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.

Baca Selengkapnya
Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara

Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara

Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Eks Pegawai Novel Jadi Tersangka Kasus Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp550 Juta

KPK Tetapkan Eks Pegawai Novel Jadi Tersangka Kasus Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp550 Juta

Novel merupakan tersangka tunggal dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi

Blak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi

Polda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.

Baca Selengkapnya
Tiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi

Tiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi

Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.

Baca Selengkapnya