Merdeka.com - Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali untuk sementara ditutup. Hal itu karena dampak dari abu vulkanik Gunung Raung yang makin tebal.

Ratusan penumpang yang akan mudik ke Jakarta dan Lombok, memilih bertahan di pelataran gedung keberangkatan terminal Domestik.

Nampak sejumlah penumpang domestik tidur-tiduran di lantai. Para penumpang ini ada yang terjebak baru datang dan ada juga yang sejak semalam menginap di Bandara.

Soal tiket, salah seorang penumpang mengatakan tidak ada masalah. Lantaran dari pihak maskapai penerbangan masing-masing memberikan dispensasi dan bisa dipergunakan atau dianggap delay.

"‎Saya sudah sejak semalam, jurusan ke Jakarta. Naik Garuda saya pak," kata Par Mario, salah seorang penumpang yang berencana mudik lebaran ke Jakarta.

Ada juga yang sedikit emosional ketika salah seorang petugas bandara membagikan nasi kotak. "Maaf saya mau berangkat bukan mau nasi," ketus salah seorang ibu-ibu.

"Gunung jauh disana, kok bisa di Bandar aja yang kena. Benar Kah ini, atau alasan saja," ucap ibu ini.

‎Di tengah kerumunan penumpang, GM PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Trikora Harjo berusaha menenangkan penumpang. Katanya, Penutupan itu dilakukan karena asap yang berasal dari Gunung Raung saat ini terbang melewati Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

"Abu dari Gunung Raung saat ini terbang tepat di atas bandara. Makanya kami putuskan untuk tutup sementara secara total. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," terang Trikora, di terminal Domestik Bandar Ngurah Rai.