Ngamar dengan siswi SMP, mahasiswa dipolisikan orangtua pacarnya
Merdeka.com - Bagas Setiawan (27) warga Delanggu, Klaten digerebek warga dan polisi, setelah kedapatan ngamar dengan seorang pelajar SMP yang berinisial OR (16). Bagas ngamar di rumah orang tua OR.
Bagas yang juga seorang mahasiswa salah satu Universitas di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut diduga melakukan tindakan asusila di kamar OR Dukuh Jeruk Manis, Desa Glagah, Kecamatan Jatinom, Klaten pada Kamis (21/5) siang.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, perbuatan terlarang tersebut pertama diketahui oleh Gatot Sutopo, orangtua OR. Sejumlah warga sempat mendengar terjadinya keributan di rumah tersebut, saat Gatot mendapati anak perempuannya yang masih ABG sedang asyik berduaan dengan seorang laki-laki di dalam kamarnya.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB kemarin. Beberapa warga yang sedang duduk di pos ronda mendengarkan keributan di rumah Pak Gatot. Kita yang penasaran, langsung datang ke rumah pak Gatot. Dan benar ternyata ada keributan," ujar Sri Haryadi, warga setempat.
Sri mengemukakan, saat Bagas dan pasangannya sedang asik ngamar, kondisi rumah sedang sepi. Namun tak disangka, Gatot pulang pulang lebih awal dari tempat kerja. Setelah masuk ke rumah dan mengecek di kamar anak perempuannya, betapa kagetnya Gatot mendapati anak perempuannya sedang berduaan bersama seorang pria.
"Kontan saja pak Gatot kaget dan marah. Bahkan terjadi keributan antara Pak Gatot dengan pria tersebut. Saya dan beberapa warga sempat datang dan melerai," katanya.
Saat terjadi keributan, sejumlah warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat. Tak lama kemudian Bagas diamankan ke Polsek Jatinom.
Kapolsek Jatinom, Klaten, AKP Kamiran membenarkan kejadian tersebut. Dia juga membenarkan keluarga Gatot telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jatinom.
"Mereka tidak terima dengan tindakan Bagas dan melaporkan kejadian itu kepada kami,” ucapnya.
Kamiran menjelaskan, saat itu kondisi rumah orangtua OR sedang sepi karena keluarga yang lain sedang beraktivitas di luar. Sedangkan OR sedang libur karena baru selesai ujian di sekolahnya. Karena mendapatkan firasat tak enak, ayah OR yang berprofesi menjadi perangkat desa itu, kemudian pulang untuk mengecek anak perempuannya.
"Sesampainya di rumah ternyata firasat tersebut benar, anaknya sedang berduaan di dalam kamarnya dengan seorang pria," jelasnya.
Kapolsek menerangkan, atas tindakan tersebut polisi akan menjerat pelaku dengan tindak pencabulan anak di bawah umur. "Saat ini kami masih memeriksa tersangka,” pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca Selengkapnya