Nenek moyang 7 spesies baru di Gunung Tambora masih misterius
Merdeka.com - Peneliti LIPI baru-baru ini menemukan enam spesies fauna dan satu flora baru di Taman Nasional Tambora. Namun penelitian selama 15 hari ini, belum mampu menguak misteri munculnya habitat mereka selepas meletusnya Gunung Tambora 200 tahun lalu.
"Setelah meletus bagaimana mereka mengkolonisasi ini, khususnya bagi kelas laba-laba, kemungkinan menginvasi kecil sekali. Kemungkinan evolusi tapi bagaimana mereka bertahan di pasir yang tebalnya sampai 10 meter?" tanya Puslit Biologi LIPI Cahyo Ramadi di LIPI, Jakarta, Selasa (12/5).
Prediksi serupa juga diungkapkan peneliti amfibi dan Reptil Awal Riyanto. Dia sepakat kemungkinan besar spesies baru muncul pasca-Gunung Tambora meletus.
"Saya belum tahu, kita belum tahu nenek moyangnya kemungkinan hasil evolusi," tukas dia.
Namun belajar dari fenomena letusan di Merapi, ahli mikrobiologi LIPI Hedijuliostono mengatakan besar kemungkinan awal kehidupan muncul dari mikroba.
"Merapi pascaletusan sudah tumbuh mikroba 3 minggu. Pasti ada pioneer," ungkapnya.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menemukan spesies baru di gunung Tambora. Penelitian itu buah dari ekspedisi NKRI yang berlangsung pada 16 sampai 30 April melibatkan Kopasus, peneliti LIPI, BKSDA, masyarakat dan mahasiswa.
"Sedikitnya ada enam spesies baru terdiri dari dua spesies cicak, dua spesies kupu-kupu malam, dan dua spesies kalacemeti, serta opilioneses," kata Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Cahyo Ramadi di LIPI, Jakarta, Selasa (12/5).
Di ranah flora, peneliti LIPI juga menemukan satu jenis flora baru dari suku Gesneriaceae dari sub famili Epithemateae, yaitu marga Monophylleae.
"Jenis ini hanya mempunyai satu daun saja. Biasanya jenis yang lain tangkai panjang dan dan daun panjang sementara di Tambora helai daun kecil, panjang 4 sampai 7 cm dan lebar sampai 3 sampai 5 cm," ucap peneliti flora Arif Hidayat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaBintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti
Penemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca SelengkapnyaSpesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!
Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaLangsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo
Ada spesies kantong semar yang membuat dua orang asal Jerman rela ke Gunung Sibuatan hanya untuk melakukan penelitian terhadap tumbuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi
Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca Selengkapnya