Merdeka.com - Pengendara kendaraan bermotor di Jakarta, baik roda dua maupun roda empat seringkali menyandera hak pejalan kaki, seperti berhenti di zebra cross hingga melintas di trotoar. Tidak jarang, ketika diperingatkan kalau mereka melakukan pelanggaran, pengendara tersebut malah marah.

Meski peringatan untuk berhenti di belakang zebra cross terpampang jelas di dekat lampu merah, hal itu tidak menjadi perhatian utama. Biasanya, mereka baru taat jika di dekat lampu merah ada polisi lalu lintas.

Ulah nakal pengendara itu kemudian menjadi perhatian utama komunitas pembuat film yang tergabung dalam Vectro ID. Dengan menggunakan beberapa kamera mereka merekam pelanggaran yang dilakukan pengendara, dalam hal ini, berhenti di zebra cross Jalan Taman Suropati yang mengarah ke Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Dalam video berjudul 'Zebra Cross (Social Experiment) - VectroID', komunitas ini mencoba merebut kembali hak mereka, melintas aman di zebra cross. Cara yang mereka lakukan pun beragam, mulai dari mendorong motor ke belakang zebra cross, hingga berjalan di atas motor yang menutup zebra cross.

Pada salah satu rekaman, salah satu pengendara yang tidak senang diperingatkan terlibat keributan dengan kru VectroID. Pengendara sepeda motor matic itu bahkan menantang untuk menyelesaikan masalah di kantor polisi yang berada tidak jauh dari lampu merah.

"Kami merekam untuk mengetahui reaksi para pengendara supaya dapat didiskusikan oleh masyarakat dunia maya, bukan untuk menjadi bahan pujian/omongan viewer dan komentator atas hal yang kami lakukan. Saat mendapat reaksi Pengendara menarik, itulah yang kami tampilkan di video," tulis channel YouTube VectroID.

Sejak diunggah pada 28 Juni 2015, hingga Senin (6/7), video berdurasi 6 menit 16 detik tersebut telah ditonton 569.774 kali. Meski mengundang kontroversi, apa yang dilakukan VectroID mendapat komentar positif dari netizen.