Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nekat rambah hutan, dua kepala desa di Inhu segera diadili

Nekat rambah hutan, dua kepala desa di Inhu segera diadili Pembalakan hutan. geografialamsekitar.blogspot.com.©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua orang kepala Desa dan satu ketua Koperasi Unit Desa (KUD) diduga melakukan penggarapan lahan HPT di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) akan duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Inhu. Pasalnya, berkas kasus ketiga tersangka tersebut dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Inhu.

Saat ini, ketiga tersangka yakni Kepala Desa (Kades) Kepayang Sari, Kapri Nata (37), Kades Anak Talang, Firdaus (53) dan Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Motah Makmur Syamsuar saat ini masih menjadi tahanan di Polres Inhu.

Kepala seksi pidana Umum (Kasipidum) Ravendra kepada wartawan Rabu (23/7), mengatakan jika berkas sudah lengkap, maka tak berapa lama akan digelar persidangannya.

"Setelah barang bukti dan tersangka diserahkan ke pihak kepolisian, maka kita segera akan menyidangkan," kata Ravendra.

Ketiga penggarap hutan ini sempat menjalani kurungan oleh Polres setempat selama delapan hari sejak Selasa (29/04/2014) sampai (07/05/2014). Namun, ketiganya dijadikan tahanan rumah berdasarkan permohonan dan jaminan dari pihak keluarga.

Menurut Ravendra, meski berkas perkara tiga orang tersangka dalam penggarapan lahan HPT di Kecamatan Batang Cenaku sudah lengkap namun belum memasuki tahap dua (pelimpahan). Artinya, pihak Kejari  belum menerima tersangka dan bersama barang bukti.

"Jika nanti tersangka kita serahkan bersama barang bukti maka berkas masuk dalam tahap dua," terangnya.

Para tersangka dijerat dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan jo Undang-undang Nomor 18 tahun 2004 tentang perkebunan jo pasal pasal 55 ayat 1 KUHP dengan acaman maksimal 15 tahun penjara.

Ketiganya disangkakan telah menyulap sedikitnya 500 hektare lahan di Kecamatan Batang Cenaku menjadi kebun kelapa sawit. Padahal, areal lahan tersebut masih berada dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Selain 500 hektar tersebut, masih ada ratusan hektare lahan HPT yang masih dalam tahap perambahan.

Perambahan kawasan HPT tersebut, berawal dari penyerahan areal lahan oleh tiga desa, yakni Desa Kepayang Sari, Desa Anak Talang dan Desa Cenaku Kecil dengan luas lebih kurang 700 hektar kepada KUD Motah Makmur. Sedangkan lahan di Desa Cenaku Kecil belum sempat dirambah.

Namun, dalam penyidikannya yang dilakukan belum terungkap adanya dugaan keterlibatan pihak perusahaan PT Tasma Puja (TP).

Ramai diberitakan, berkali-kali PT Tasma Puja membantah telah mendanai KUD Motah Makmur untuk menyulap HPT Batang Cenaku menjadi kebun kelapa sawit di Desa Cenaku Kecil, Kepayang Sari dan Anak Talang, Kecamatan Batang Cenaku. PT Tasma Puja mengaku hanya sebatas meminjamkan dana dan tidak ada kaitannya dengan pembukaan kebun kelapa sawit di areal HPT tersebut.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun

Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun

Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh

Baca Selengkapnya