Merdeka.com - Sedikitnya tiga tempat usaha salon dan spa plus-plus di Solo digerebek Satpol PP. Mereka mendapatkan Surat Peringatan (SP) dari Pemerintah Kota Solo, karena nekat buka selama Ramadan. Bahkan satu di antaranya langsung ditutup paksa.

Ketiga tempat usaha tersebut juga terindikasi sebagai tempat mesum. "Ada satu salon yang harus ditutup paksa, karena nekat buka tanpa ada peralatan salon dan spa," ujar Kepala Bidang Penegakkan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP, Arif Darmawan, kepada wartawan, Selasa (7/6).

Penggerebekan ketiga tempat usaha mesum tersebut, kata Arif, berkat laporan dari masyarakat yang merasa resah. Pihaknya kemudian menindaklanjuti dengan melakukan pengawasan tertutup. Dari operasi itu tim Satpol PP dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mendapati tiga tempat usaha salon dan spa tersebar di Kota Solo terindikasi sebagai tempat mesum.

"Ketiga pemilik salon spa sudah kami panggil. Razia ini juga untuk menghindari sweeping dari organisasi masyarakat (ormas)," jelasnya.

Arief menambahkan, selain tempat usaha salon dan spa, pihaknya juga melakukan pengawasan tempat Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum (URHU) lainnya. Di antaranya adalah tempat karaoke. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah mereka mematuhi peraturan atau tidak.

"Merujuk Perda Nomor 4 Tahun 2002, seluruh tempat hiburan malam harus tutup selama dua pekan. Yakni sepekan awal Ramadan serta sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ada patroli rutin guna memantau keberadaan URHU. Kami koordinasi dengan TNI/Polri juga berharap tidak ada tindakan yang tidak kami inginkan," pungkasnya.