Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Negatif Covid-19, Putri Candrawathi Kembali Jalani Sidang di PN Jaksel

Negatif Covid-19, Putri Candrawathi Kembali Jalani Sidang di PN Jaksel ART Susi peluk Putri Candrawathi dan cium tangan Ferdy Sambo. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Terdakwa Putri Candrawathi akan menjalani persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (29/11). Sebelumnya, istri Ferdy Sambo itu terpapar Covid-19 dan mesti mengikuti persidangan secara virtual.

“Informasi yang saya dapatkan, hasil tes terakhir sudah negatif. Hari ini, Bu Putri akan memenuhi kewajiban hadir di sidang," kata Kuasa Hukum Putri, Febri Diansyah kepada wartawan.

Putri Candrawathi sendiri tampak sudah berada di PN Jaksel untuk menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi. Adapun selain dirinya, terdakwa Ferdy Sambo juga akan menjalani sidang kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Untuk diketahui, Putri Candrawathi sambil menangis sempat bercerita terkait dengan skenario palsu pelecehan yang dialaminya berujung dengan penembakan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal itu disampaikan mantan Kabag Gakkum Roprovost Divpropam Polri, Kombes Susanto, yang saat itu bersama dengan eks Karo Provos Divisi Propam Polri, Benny Ali, sempat memeriksa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di hari tewasnya Brigadir J, pada Jumat, 8 Juli 2022.

Awalnya, Susanto menjelaskan kalau Benny Ali turut mengajaknya untuk ke rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Saguling, Jakarta Selatan. Mereka berdua berangkat ke rumah Saguling dengan diantar langsung oleh Ferdy Sambo.

"Kemudian 'Ayo To, kita harus tahu cerita sesungguhnya meminta keterangan interogasi awal Ibu. Kemudian kami berangkat ke Saguling dengan mobil Provost diantar Pak FS dengan mobil terpisah masing-masing," kata Susanto saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/11).

Sesampainya, kata Susanto, Benny Ali menanyakan kejadian yang disebut tembak menembak hingga menyebabkan Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo, ke Putri Candrawathi lantas dijawab dengan kondisi sambil menangis.

"Kemudian Pak Benny Ali menanyakan kepada Ibu, 'Bu apa kejadian sesungguhnya?'. Begitu cerita 'oh kami baru pulang dari Magelang, kemudian saya sedang istirahat', (Putri Candrawathi malah) nangis," ungkapnya.

Kemudian, Susanto menambahkan kalau Benny Ali sempat menunggu Putri hingga tenang dan tidak menangis untuk selanjutnya kembali menanyakan peristiwa tembak-menembak antara Brigadir J dengan Bharada Richard Eliezer.

Namun, Putri Candrawathi kembali menangis usai memberi sedikit penjelasan soal kejadian yang terjadi di rumah dinas. Di mana sempat ada orang masuk ke kamarnya dan lantas memanggil Bharada E.

"Kemudian berhenti Pak Karo Provos, ditanyakan lagi, 'Sebetulnya ada kejadian apa, Bu?''. (Dijawab Putri) 'saya sedang istirahat, ada yang masuk.' Nangis lagi, berhenti lagi Pak Benny Ali nanya," kata Susanto

"Kemudian yang bersangkutan mulai cerita, 'Saya teriak Pak karena ada yang masuk, teriak manggil. Saya lupa manggil Richard atau manggil Ricky', ibu ngomong. Tetapi berhenti lagi, nangis lagi," tambahnya.

Karena kondisi tersebut Putri yang sulit untuk menggali keterangan, maka mereka berdua Susanto dan Benny Ali menyimpulkan bahwa Istri Ferdy Sambo tersebut masih dalam kondisi trauma.

"Kemudian saya disentuh oleh Pak Karo Provos bahwa 'Sudah To, trauma. Ini kita enggak bisa ambil keterangan secara banyak'," tambah Susanto menirukan perkataan Benny Ali.

Mereka berdua akhirnya kembali ke rumah dinas Ferdy Sambo. Sesampainya, Susanto mengatakan sudah ada ambulans untuk membawa jasad Brigadir J ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Seiring berjalanya kasus ini, terkuak jika dugaan tindakan pelecehan yang terjadi di rumah dinas berujung baku tembak Bharada E menewaskan Brigadir J ternyata tidaklah benar.

Dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah mendakwa total lima tersangka yakni, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf.

Mereka didakwa turut secara bersama-sama terlibat dengan perkara pembunuhan berencana bersama-sama untuk merencanakan penembakan pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga No. 46, Jakarta Selatan.

"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," ujar jaksa saat dalam surat dakwaan.

Atas perbuatannya, kelima terdakwa didakwa sebagaimana terancam Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP yang menjerat dengan hukuman maksimal mencapai hukuman mati.

Sedangkan hanya terdakwa Ferdy Sambo yang turut didakwa secara kumulatif atas perkara dugaan obstruction of justice (OOJ) untuk menghilangkan jejak pembunuhan berencana.

Atas hal tersebut, mereka didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke 2 dan 233 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 56 KUHP.

"Timbul niat untuk menutupi fakta kejadian sebenarnya dan berupaya untuk mengaburkan tindak pidana yang telah terjadi," sebut Jaksa.

Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden

Keluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting

Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.

Baca Selengkapnya
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Ganjar-Mahfud Posisi Buncit, Ketua TPN: Kami Fokus ke Kampanye, Agar Rakyat Memilih yang Tepat
Survei Terbaru Ganjar-Mahfud Posisi Buncit, Ketua TPN: Kami Fokus ke Kampanye, Agar Rakyat Memilih yang Tepat

Kampanye akbar diyakini dapat mendobrak suara masyarakat pada saat pencoblosan nantinya.

Baca Selengkapnya
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka  Sedang Tak Baik-Baik Saja
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.

Baca Selengkapnya