Narapidana teroris aniaya Sipir Cipinang
Merdeka.com - Seorang sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali menjadi korban penganiayaan narapidana kasus teroris bernama La Ode, Rabu (13/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Sungkono Bayu Aji (34) seorang sipir mengalami luka memar di kepala saat dikeroyok oleh Laode dan teman-temanya di ruang besuk tahanan.
Kejadian bermula saat Bayu sedang piket di dalam Lapas Kelas I Cipinang. Saat itu ada seorang kurir yang mengantar barang kardus obat-obatan herbal dan satu kantong plastik serta dua amplop warna coklat untuk tersangka La Ode.
"Saat saya mau memeriksa barang tersebut pelaku La Ode pun tidak terima," ujar Bayu saat di periksa di Polsek Jatinegara, Kamis (14/5).
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, saat diperiksa La Ode langsung marah kepada dirinya, Laode yang tak terima dengan kejadian itu pun langsung memarahi Bayu. Selanjutnya Cekcok mulut pun tak terhindarkan.
"Saya dan La Ode pun akhirnya cecok dan terjadi pemukulan oleh dia (La Ode) bersama teman-teman lainya yang membantu,"ungkapnya.
Saat dikonfirmasi Kepala Lapas Cipinang Endang Sudirman, membenarkan kejadian tersebut, menurutnya hal ini dipicu karena kesalahpahaman saja.
"Cuma salah paham, kondisinya udah kondusif juga," ujarnya saat dihubungi wartawan.
La Ode adalah seorang tahanan teroris yang diduga merupakan jaringan dari teroris perampok CIMB Niaga di Medan Sumatra Utara yang ditangkap oleh Densus 88.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
HP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSidang Penganiayaan Santri di Kediri, Ibu Korban Sebut Anaknya Dianiaya sejak Agustus 2023
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca Selengkapnya