Merdeka.com - Tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru, Malang, yang kabur 26 Januari 2015 lalu, akhirnya berhasil ditangkap petugas lapas. Tahanan atas nama Sugianto (47) diamankan dari rumah keluarga istrinya di Jember, Jawa Timur.

Terpidana kasus uang palsu dengan vonis 2 tahun penjara itu, akhirnya menyerahkan diri setelah dibujuk untuk kembali ke Lapas Lowokwaru. Pihak lapas menyisir informasi dari keluarga di rumahnya di Probolinggo.

"Kita melakukan pendekatan dengan hati nurani. Semula memang menolak tetapi, setelah dijelaskan pihak bersama keluarga akhirnya bersedia kembali. Sekarang Pak Sugianto sudah berada di lapas, ditangani oleh dokter lapas sejak pagi tadi," kata Kalapas Klas 1 Lowokwaru Tholib, Jumat (29/1).

Pihak lapas meyakinkan pada keluarga kalau kesehatan terpidana menjadi tanggung jawab lapas. Karena itu proses pengobatan yang bersangkutan harus berkoordinasi dengan lapas dan rumah sakit. Berdasar prosedur, tidak memungkinkan seorang terpidana dirujuk ke dokter pribadi atau alternatif.

Sugianto kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang saat sedang dirawat karena gangguan tenggorokan akibat penyakit absebsi subnandibola, sejenis infeksi yang terjadi di sekitar tenggorokan. Dia kabur dari ruang nomor 20 sebelum dilakukan operasi.

Sugianto masuk rumah sakit sejak 23 Januari melalui IGD karena sakit gigi dan pembengkakan. Dia kabur pada 26 Januari sekitar pukul 17.00 WIB saat jam kunjung rumah sakit sedang berlangsung.

Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar, Budi Rahaju mengungkapkan bahwa pasien kabur dengan memanfaatkan situasi yang sedang ramai pengunjung. Saat itu memang sedang dipasang infus, namun dilepas dan ditutupi dengan jaket.

Sugianto sedang dipersiapkan untuk menjalani operasi karena sakit di tenggorokannya. Diduga dia menolak untuk menjalani operasi, karena lebih percaya kepada dukun atau pengobatan alternatif.