Napi di Lapas Tanjung Gusta tetap dapat remisi
Merdeka.com - Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta tidak akan menghalangi sebagian narapidana mendapatkan remisi maupun pembebasan bersyarat. Hanya yang kabur yang sudah dipastikan tidak mendapatkan keringanan itu.
"Ya tetap dapat (remisi dan pembebasan bersyarat), tapi kalau yang lari dipastikan tidak dapat," kata Kalapas Tanjung Gusta Muji Raharjo kepada wartawan, Senin (13/7).
Dia memaparkan, remisi Lebaran dan umum 17 Agustus tetap diberikan meskipun seluruh berkas yang ada di Lapas Tanjung Gusta habis terbakar. Pemberian keringanan hukuman yang akan berlangsung bulan depan akan didasarkan salinan berkas yang ada di kantor Kemenkumham.
Karena waktu yang sudah dekat dan perlunya data tahanan yang kabur, pihak Lapas Tanjung Gusta berharap data dari Kemenkum HAM segera dikirim. Mereka berharap dokumen itu sudah tiba Senin ini.
Selain untuk mengejar napi yang masih kabur dan pembagian remisi, data napi juga diperlukan untuk program lain.
"Bukan hanya remisi, juga ada pembebasan bersyarat. Rencananya ada crash program pembebasan pada Agustus ini," jelas Muji.
Sebelum kerusuhan, 150 napi sudah direncanakan ikut program ini. Namun, kerusuhan Kamis (11/7) hingga Jumat 12/7) dinihari, boleh jadi mengubah jumlah itu.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaMunculnya sakit kepala merupakan hal yang mungkin terjadi ketika berpuasa, kenali penyebab mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca SelengkapnyaTerjadinya serangan jantung ringan pada tubuh kita kerap terlewatkan karena gejalanya yang tidak tampak parah.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaTak ada yang tahu kemana nasib membawa hidup seseorang di masa depan.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya