Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Musim kemarau, kera Gunung Tidar serbu permukiman curi makanan warga

Musim kemarau, kera Gunung Tidar serbu permukiman curi makanan warga Monyet serbu rumah warga di Banyumas. ©2014 Merdeka.com/Chandra

Merdeka.com - Kawanan kera di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, pada musim kemarau ini sering masuk permukiman warga untuk mencari makanan. kawanan kera sering masuk ke rumah penduduk di sekitar Gunung Tidar seperti Kampung Tejosari dan Baben Kelurahan Magersari.

Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kawasan Gunung Tidar, Widodo di Magelang, mengatakan pihaknya mendapat komplain dari penduduk sekitar Gunung Tidar yang mengaku sering terganggu oleh turunnya kawanan kera ke kampung.

Widodo menuturkan turunnya hewan primata tersebut diduga karena makanan yang berasal dari berbagai tanaman di Gunung Tidar seperti wuni, mlandingan, salak, dan jambu mete tidak berbuah.

"Tanaman jambu air, jambu biji dan lainnya yang ditanam sekitar dua tahun lalu tidak bisa tumbuh maksimal karena lingkungannya terlalu rimbun oleh pohon tegakan," kata Widodo seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/7).

Menurut dia, jumlah kera penghuni Gunung Tidar sekitar 600 ekor dan hidup bergerombol di tiga titik, yakni di sisi utara, selatan dan barat laut Gunung Tidar.

Ia mengatakan kera yang turun ke permukiman penduduk di sekitar Gunung Tidar tersebut sering mencuri makanan milik warga.

Guna mengatasi turunnya kawanan kera ke perkampungan, pihaknya mencoba memberikan makanan berupa sayuran dan buah-buahan sortiran dari komoditas ekspor yang ada di Subterminal Agribisnis Soropadan.

"Terus terang, UPT Kawasan Gunung Tidar ini baru dibentuk akhir Desember 2014 dan belum mempunyai anggaran khusus untuk memberikan makanan bagi kera Gunung Tidar. Sebagai langkah awal, kami mengambil sortiran sayuran dan buah-buahan dari Subterminal Agribisnis Soropadan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah mengirim surat ke sejumlah toko swalayan yang menjual sayuran atau buah-buahan. Dalam surat tersebut, dia meminta bila ada sayuran atau buah-buahan yang sudah kedaluwarsa atau tidak laku bisa dikumpulkan dan diberikan pada kawanan kera tersebut.

Menurut dia, untuk memberi makanan bagi kawanan monyet tersebut diperkirakan mencapai puluhan karung buah atau sayuran per hari.

"Kalau hanya lima karung sayuran atau buah, saya kira masih kurang untuk memberikan makanan bagi kawanan kera yang jumlahnya ratusan ekor tersebut," katanya.

Ia mengatakan kendala lain yang dialami adalah tenaga untuk memberikan makanan bagi kawanan kera tersebut, karena jumlah jagawana Gunung Tidar hanya lima orang.

"Kami sangat memerlukan relawan yang mau membantu membawa sayuran dari bawah ke atas dan memberikan makanan bagi kera-kera tersebut," katanya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lemang Kantong, Kuliner Masyarakat Gunung Kerinci Disuguhkan Saat Acara Adat

Mengenal Lemang Kantong, Kuliner Masyarakat Gunung Kerinci Disuguhkan Saat Acara Adat

Biasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.

Baca Selengkapnya
Berada di Kaki Gunung Merbabu, Begini Serunya Bermain Paralayang di Desa Wisata Tarubatang

Berada di Kaki Gunung Merbabu, Begini Serunya Bermain Paralayang di Desa Wisata Tarubatang

Desa ini sebelumnya terkenal sebagai titik jalur pendakian Gunung Merbabu

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya