Munasir, abang bajaj jujur yang tak harap imbalan
Merdeka.com - Baru setahun Munasir, 52, berkelana di kerasnya kehidupan Jakarta. Pekerjaannya sebagai sopir bus sewaan ditinggalkannya di Indramayu. Persaingan yang ketat antar bus sehingga membutuhkan modal yang tidak sedikit membuatnya mundur dan memilih menarik bajaj di Ibu Kota.
"Sekarang jadi sopir bus susah karena harus modal untuk aksesoris busnya," ujar dia kepada merdeka.com, Sabtu (12/1). Nasir, panggilan akrabnya, bercerita, setidaknya butuh Rp 10 juta untuk kembali menjadi sopir bus antar kota. "Makanya ke sini saya niatnya mengumpulkan modal," imbuh dia.
Namun, tekadnya untuk mengumpulkan modal itu tidak semata-mata membabi buta. Jumat (21/12) pagi lalu, sebuah telepon seluler tergeletak di kursi belakang bajaj birunya. "Waktu itu saya baru sadar pas jajan somay. Pagi memang saya nganter penumpang di Tebet Barat. Padahal saya sudah muter-muter nyari penumpang. Saya pikir, oh pasti punya eneng yang tadi yang naik dari Lontar," tutur dia.
Alih-alih menyimpannya dan menjualnya ke pasar gelap untuk elektronik, Nasir malah kembali ke Tebet Barat di mana penumpang tadi turun dari bajajnya. "Tapi dasar sudah tua. Saya lupa tadi rumahnya nomor berapa," kata dia.
Pada saat yang sama, ponsel itu berdering. Namun, Nasir mengaku tak bisa mengoperasikan telepon tersebut. Tak lama kemudian, Nasir mendapatkan penumpang. "Sama penumpang itu saya minta tolong, 'Neng, tolong tadi teleponnya bunyi. Siapa tau yang punya nelpon. Sebutin saja nomornya nanti saya telpon lewat hape saya'," cerita dia.
Bapak enam anak itu mengaku, tindakan dia mengembalikan ponsel itu semata karena ingat anaknya. "Anak saya pernah kehilangan handphone. Dia nangis dan bilang kehilangan bukan handphonenya, tapi SIM cardnya yang isinya sangat berarti buat dia. Mungkin neng yang kehilangan hape juga merasa begitu. Saya inget itu saja," ujar Nasir sambil tersenyum.
Padahal, jika mau tidak jujur, Nasir bisa saja menjual handphone tersebut dan menjualnya untuk menambah modal. Namun, dengan senang hati dia mengembalikannya kepada sang pemiliknya, diantarkan langsung ke rumah sang pemilik.
"Intinya saya memang ingin punya modal untuk hidup tenang untuk orang seusia saya. Tapi saya ingin mendapatkannya dengan kerja keras," kata dia.
Di Jakarta ini, orang jujur seperti oase di tengah santernya kasus korupsi pejabat. Nasir adalah salah satu cermin bahwa negara ini masih ada harapan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Halangi Pengendara Motor yang Lawan Arah Jalan, Aksi Para Bocah Ini Banjir Pujian
Bocah-bocah ini tampak memberhentikan pengendara motor yang ugal-ugalan melawan arah jalan. Aksinya banjir pujian.
Baca SelengkapnyaTak Sengaja Terbawa di Mobil, Aksi Pemudik Kembalikan Kucing ke Pemiliknya Ini Tuai Pujian
Ada saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran untuk Mudik, Ucok Baba Kegirangan Dapat Tukar Tambah Mobil Agya dengan Mobil Mewah 'Jangan Mengambil Keuntungan'
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMotor Teman Pria Ini Tertukar saat Parkir Bersebelahan, Bikin Bingung Warganet: Kuncinya Kok Bisa Sama
Motor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaKabar Gembira! Pemudik Bisa Titip Motor atau Mobil ke Kantor Polisi Terdekat
Pemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaLaksanakan Tugas, Mayjen Kunto Arief Pakai Motor Bareng Istri ke Sumedang ketemu Gen Z
Saat melakukan perjalanan, sang jenderal mengendarai motornya sendiri ditemani sosok spesial.
Baca SelengkapnyaTujuh Remaja Konvoi Bawa Bendera dan Petasan saat Bagi-Bagi Takjil di Kemayoran Ditangkap Polisi
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaPasutri di Tasik Kompak Curi Motor, Suami jadi Eksekutor dan Istri Tugasnya Mengawasi
Atas perbuatan keduanya terancam hukuman penjara tujuh tahun
Baca Selengkapnya