Munadi akui persaingan PP-Adhi Karya di proyek Gedung DPR
Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Bidang Pemuda dan Olahraga, Munadi Herlambang, membeberkan ihwal adanya persaingan antara dua perseroan pelat merah, Pembangunan Perumahan dan Adhi Karya, dalam memperebutkan proyek pembangunan Gedung Baru Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut dia, akibat dari perseteruan itu ayahnya, (Almarhum) Muchayat sampai turun tangan meredam konflik.
Menurut Munadi, ayahnya sempat menjabat Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara Bidang Pembinaan Konstruksi. Dia menambahkan, ayahnya turun tangan menengahi karena menjaga hubungan baik dengan Marzuki Alie sebagai mantan petinggi di PT PP.
"Kabar itu sampai ke telinga orang tua saya. Dia mengumpulkan PP dan Adhi Karya meminta supaya tidak dibesar-besarkan. Karena menjaga hubungan baik juga dengan Pak Marzuki," kata Munadi saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Anas Urbanigrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (26/8) dini hari.
Menurut Munadi, konflik makin runcing ketika mantan Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, Muhammad Arief Taufiqurrahman, mengakui sudah menggelontorkan uang buat mendapatkan proyek itu. Bahkan menurut Munadi, Muchayat sempat meminta Arief menjelaskan kesaksiannya di depan perwakilan PT PP.
Sementara itu ihwal tudingan menjadi salah satu lumbung duit Anas di bidang proyek konstruksi pemerintah, Munadi menyangkalnya. "Saya enggak pernah tahu soal urusan kantong bisnis," ujar Munadi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi PPU di Samarinda dari Gedung KPK
Kasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun
aksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.
Baca SelengkapnyaTidak Terima Proyeknya Dipalak, Dedi Mulyadi Sambangi Rumah Preman, Ending-nya Istrinya Diberi Uang Buat Modal
Politikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Memanas, Massa Demo di Depan Gedung DPR Dibubarkan Paksa Polisi
Massa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaGerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaDPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaPPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Heran Heru Budi Mau Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam
Sebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca Selengkapnya