Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Moral guru rendah jadi sebab kasus pencabulan murid di Klaten

Moral guru rendah jadi sebab kasus pencabulan murid di Klaten Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Pantoro menyesalkan tindakan EW (56), seorang guru yang melakukan tidak pencabulan terhadap anak didiknya sendiri. Dia mengaku sudah mengetahui kabar tersebut dari sekolahan bersangkutan melalui surat yang ditujukan ke kantornya.

"Kejadian ini lebih disebabkan nilai moral guru yang rendah, saya sangat prihatin, ini akibat moral personal yang tidak baik," ujar Pantoro kepada wartawan, Rabu (24/09).

Terkait sanksi yang akan diberikan, Patoro mengatakan, Dinas Pendidikan tidak berwenang dalam pengambilan keputusan, secara langsung. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terlebih dulu.

"Kami masih akan berkoordinasi dengan BKD. Meski kami akan memberikan masukan, namun untuk penerapannya bukan berada pada kewenangan kami," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, EW (56), seorang guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah, diamankan polisi. Ia diduga telah melakukan pencabulan berkali-kali kepada salah satu muridnya.

Bahkan tersangka mengaku telah melakukan perbuatan bejatnya tersebut selama 3 tahun berturut-turut. Sejak seminggu lalu, EW mendekam di sel tahanan Mapolres Klaten untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasubag Humas Polres Klaten AKP Hastin Maharjanti, membenarkan adanya kasus tersebut. Ia mengaku kini masih memeriksa tersangka dan sejumlah saksi. Ia menyebut tersangka hanya pasrah saat petugas menggelandangnya ke ruang pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Klaten.

"Korban ini siswanya sendiri. Saat kelas 6 SD ia dijanjikan nilai bagus asal mau melayani nafsu bejat tersangka," ujar Maharjanti kepada wartawan, Selasa (22/9).

Maharjanti mengemukakan, tersangka mengaku sudah melakukan tindakan asusilanya sejak 3 tahun silam, yakni semasa korban masih duduk di kelas 6 SD. Sedangkan saat ini korban telah duduk di kelas 2 SMP.

"Modus perbuatan EW dengan cara menjanjikan nilai bagus kepada korban. Kemudian korban diberikan les privat untuk menambah pengetahuan dalam menghadapi ujian nasional," katanya.

Bahkan, lanjut Maharjanti, usai kencan korban selalu diberikan uang Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. EW juga menjanjikan korban untuk dicarikan sekolah lanjutan favorit. Selain tersangka, Maharjanti mengaku juga mengamankan pakaian korban sebagai barang bukti.

"Kami akan menjerat tersangka dengan pasal 81 undang-undang perlindungan anak. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara," ujarnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Begini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok

Begini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok

Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Seorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan

Seorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan

HP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB

Cak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB

Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati

Keluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati

Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.

Baca Selengkapnya