Moeldoko sarankan Amien Rais jadi tokoh terhormat yang bijak
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyarankan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais agar bijak dalam bersikap. Ini menanggapi polemik pendikotomian partai-partai politik di Indonesia dengan partai Allah dan partai setan.
"Beliau (Amien Rais) sebagai tokoh yang sangat terhormat sebaiknya tetap bisa menjaga kondisi, wise dan bijak dengan kondisi saat ini yang relatif hangat," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/4).
Mantan Panglima TNI ini menegaskan, mengkritik pemerintah tidak dilarang. Namun, para tokoh bangsa juga seharusnya bisa menyejukkan suasana. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik.
"Dinamika yang lumayan tinggi kan dibutuhkan wise gitu," ucap dia.
Moeldoko mengatakan, sebetulnya situasi saat ini sudah cukup baik. Tetapi ulah sekelompok tertentu bisa mengakibatkan terjadinya kegaduhan.
"Karena satu dua orang yang meletup-letup itu akhirnya yang menjadi seolah situasi menjadi tidak baik. Padahal sebenarnya aman saja semua. Tapi memang sensitif situasinya jadi perlu semua pihak menjaga. Kalau memang merasa sebagai guru bangsa, kan seperti itu," ujarnya.
Pada Jumat (13/4), Amien Rais memberikan tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, dia menyebut ada partai Allah dan partai setan.
Menurut dia Partai Gerindra, PAN, dan PKS adalah golongan yang termasuk membela Allah. Sedangkan di luar itu, tokoh reformasi ini menyebut mereka tergolong partai setan yang dihuni orang merugi.
"Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan. Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya," ungkap Amien.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Salaman dengan AHY, Moeldoko: Namanya Rekan Satu Kabinet
Ini kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Minta PPATK Selidiki Dana PSN Masuk Kantong ASN-Politikus: Jangan Diam!
Moeldoko menekankan instansi terkait tak boleh diam saja apabila ada praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaJabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko
Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Perguruan Tinggi Katolik Seluruh Indonesia Resah karena Demokrasi Semakin Menyimpang
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait dinamika politik di negeri ini menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca SelengkapnyaPolemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya