Merdeka.com - Kematian bocah berinisial PNF yang ditemukan di dalam kardus membuat sejumlah pihak ikut prihatin. Salah satunya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Mabes Polri, pegiat anak Kak Seto, psikolog yang melihat kondisi kediaman bocah yang biasa dipanggil Neng itu di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT06/05 Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10).

Kehidupan Neng jauh dari layak. Bocah berusia 9 tahun itu tinggal di rumah petak bersama 16 orang anggota keluarganya.

Rumah dengan tembok berwarna hijau tersebut hanya memiliki 2 kamar berukuran kecil, 1 kamar mandi, dan sebuah ruang tamu seadanya yang setiap malam berubah jadi ruang tidur. Lalu pagi hari kembali berubah jadi ruang tamu.

"Kita tinggal 17 orang di sini termasuk PNF. Bahkan saking penuhnya, paman PNF yang lainnya yaitu Mohammad Chalik (40) terpaksa tidur di Pos Kamling yang berada di belakang rumah," kata Paman PNF, Ade Haryanto (23) di lokasi, Selasa (6/9).

Ade yang merupakan adik dari ibunda PNF menceritakan, yang tinggal di rumah tersebut adalah keluarga dari pihak Ibu PNF. Antara lain dirinya dan kakak-kakanya yakni, Mohammad Chalik , Romlah dan Suaminya Rifai, Nur Aisyah, lalu Ibunda PNF dan Ibu mereka.

"Sisa lainnya adalah 10 anak kecil yang merupakan anak ibu PNF (3 anak), anak Romlah (4 anak) dan anak Nur Aisyah (3 anak). Kalau saya dan Chalik belum menikah. Jadi total 17 orang yang tinggal," ujar dia.

Menurut Ade, hampir setiap malamnya, dua kamar yang ada di rumah tersebut ditempati oleh Romlah bersama anak dan suaminya. Serta kamar satu lagi ditempati Nur Aisyah bersama istri dan suaminya.

"Sedangkan saya PNF, Ibu PNF dan 2 kakak PNF serta nenek PNF atau Ibu Ade, tidur bersama di ruang tamu yang diubah jadi ruang tidur," ungkapnya.

Sementara itu, kata Ade, untuk paman PNF yang bernama Chalik harus tidur di Pos Kamling belakang rumah. Sebab, rumah yang ditempati itu sudah tak bisa menampung orang untuk tidur.

"Karena di sini sudah tidak muat. Begitulah setiap hari di rumah ini," tutupnya.

Terkait pembunuhan yang menimpa keponakannya itu, dia berharap polisi segera mengungkapnya. Dia meminta pelaku dihukum tegas jika sudah tertangkap.