Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miris, banyak pelajar di Kotawaringin Timur jadi PSK

Miris, banyak pelajar di Kotawaringin Timur jadi PSK psk gang dolly. ©2014 merdeka.com/mochammad andriansyah

Merdeka.com - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, prihatin dengan maraknya prostitusi di daerah mereka. Apalagi prostitusi tersebut sudah melibatkan anak di bawah umur yang diduga berstatus pelajar.

"Ngeri kalau membayangkan, apalagi kita yang punya anak perempuan, jadi makin waswas. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak karena akan merusak generasi muda. Jangan sampai ini mempengaruhi pelajar-pelajar lainnya," kata Susi, salah seorang warga Sampit, seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/8).

Banyak masyarakat yang seolah tidak percaya dengan kabar bahwa prostitusi liar di Kotim, khususnya di Sampit, sudah merambah ke kalangan pelajar. Mereka kaget dan masih tidak percaya amoral itu terjadi di daerah ini.

Masyarakat berharap pemerintah daerah bertindak cepat menangani masalah ini agar tidak terus merusak generasi muda. Dikhawatirkan, pergaulan bebas yang tidak terbendung akan menyeret banyak remaja terjerumus pada perbuatan terlarang itu.

"Naudzubillah minzalik. Mudah-mudahan tidak meluas karena ini sangat menyedihkan. Kita sebagai orangtua tentu harus mengawasi anak kita lebih ketat. Kita juga berharap kepada sekolah dan pemerintah daerah untuk turut membina anak-anak, termasuk sering melakukan razia," kata Masni, warga lainnya.

Dia mengakui terkadang orangtua sibuk bekerja sehingga kurang komunikasi dengan pihak sekolah. Kondisi itu bisa saja menjadi peluang bagi anak untuk keluyuran karena orangtua tidak mengetahui jika sekolah sedang libur atau tidak ada jam pelajaran sekolah.

Seperti diketahui, praktik prostitusi terselubung di Kotim, sudah sangat memprihatinkan karena sudah melibatkan anak di bawah umur, bahkan ada yang berstatus pelajar.

"Ada yang masih sekolah SMA dan masih di bawah umur. Ini memang fakta yang sangat memprihatinkan, khususnya bagi kita para orangtua. Ini harus menjadi perhatian serius kita semua," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotim, Rihel.

Rihel menegaskan, dirinya tidak mengada-ada karena fakta menyedihkan itu memang benar-benar terjadi di daerah ini. Dari beberapa kali razia penyakit masyarakat belum lama ini, lebih dari sepuluh anak di bawah umur yang terjaring razia dan diketahui menjadi pemuas nafsu lelaki.

Dirinya awalnya memang cukup sulit mempercayai kejadian itu. Namun setelah dikonfrontir, yang bersangkutan tidak membantah bahwa dia memang terjerumus ke dalam praktik prostitusi di usianya yang masih sangat muda.

Hasil perbincangan dengan para belia tersebut, rata-rata mengaku terjerumus ke lembah hitam itu karena dua alasan, yakni faktor ekonomi dan ada pula yang terpengaruh pergaulan bebas.

"Ada yang mendapat kiriman uang sangat sedikit dari keluarganya di kampung, sementara di Sampit ini mereka harus bayar sewa barak, biaya sekolah dan lainnya, akhirnya karena tidak kuat godaan, mereka terjerumus prostitusi. Tetapi ada pula yang disebabkan pergaulan bebas. Terkadang hanya karena ingin membeli telepon canggih, mereka rela menjual diri. Ada pula yang karena faktor suka-sama suka," jelas Rihel.

Selain yang terlibat prostitusi, pergaulan bebas di kalangan remaja, termasuk pelajar, juga sudah sangat memprihatinkan. Dalam beberapa kali razia, juga ada pasangan pelajar yang tertangkap basah berduaan di penginapan atau barak.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei FOI 2022: 50 Persen Anak di Perkotaan Berangkat ke Sekolah dengan Perut Kosong
Survei FOI 2022: 50 Persen Anak di Perkotaan Berangkat ke Sekolah dengan Perut Kosong

Pendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti mengungkapkan kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kisah Para Perajin Payung Lukis Juwiring Klaten, Tak Henti Berkreasi di Tengah Krisis Regenerasi
Kisah Para Perajin Payung Lukis Juwiring Klaten, Tak Henti Berkreasi di Tengah Krisis Regenerasi

Para perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Alissa Wahid: Perjuangan Kartini Cerminkan Nilai Keberanian Melawan Ketidakadilan
Alissa Wahid: Perjuangan Kartini Cerminkan Nilai Keberanian Melawan Ketidakadilan

Alissa menekankan pentingnya generasi muda untuk meneruskan semangat Kartini dalam memperjuangkan keadilan sosial.

Baca Selengkapnya
"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"

Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam

Baca Selengkapnya
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini

Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.

Baca Selengkapnya