Minimalisir Korban Jiwa, Mensos Minta Kepala Daerah Petakan Lokasi Rawan Bencana
Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta para kepala daerah memetakan daerah rawan longsor terutama saat musim hujan. Sehingga bila terjadi bencana bisa mengantisipasi korban jiwa.
"Paling penting harus ada pemetaan, bila terjadi hujan warga bisa diingatkan biar bisa keluar cari tempat aman. Karena sebetulnya bencana itu macam-macam, bahkan ada di wilayah lain terjadi bencana di bawah hutan lindung ada longsor, artinya memang ada global warming dampaknya tinggi, itu ada risikonya. Memang musim hujan harus di-mapping supaya tidak ada korban," kata Risma saat mengunjungi korban longsor di Semarang, Selasa (25/1).
Dia menjelaskan seperti lokasi longsor yang menimpa rumah warga itu ada di Jalan Delikrejo Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang. Talut di belakang rumah korban longsor dan menimpa bagian belakang rumah pada 19 Januari 2022 lalu.
"Ada satu korban meninggal tertimpa yaitu Andika Dewa Pratama usia 16 tahun," ujarnya.
Bantuan diberikan Kemensos untuk membantu korban bencana. Ada berbagai macam logistik yang diberikan termasuk uang tunai dan bantuan logistik dari balai.
"Ini santunan ada dari pemerintah untuk warga yang kena musibah, yang meninggal Rp 15 juta, itu standar. Kami juga ada semacam lumbung yang sewaktu-waktu bisa digunakan dinsos untuk membantu warga terdampak dan itu kalau habis, bisa isi lagi. Bahan makanan ada, selimut ada, kasur ada, makanan anak ada, kids wear, perlengkapan bayi dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan pemetaan sudah dilakukan. Himbauan melalui lurah juga sudah berjalan dan jika ada warga di daerah rawan bencana berkenan pindah ke rusunawa milik Pemkot Semarang, karena dinilai lebih aman. Namun sampai saat ini baru satu orang warga yang bersedia untuk pindah, selebihnya memilih tetap tinggal di rumah mereka.
"Pemilik rumah tetap pengin di situ tapi ada satu yang ingin ke rusunawa. Untuk rumah rusak akibat bencana ini nanti akan segera perbaiki kemudian juga ada program RTLH dari dana APBD," kata Hendi.
Sementara untuk perbaikan talud sendiri ada biaya tidak terduga atau BTT, dimana setiap ada bencana maka BPBD dapat segera mencairkan dana tersebut. "Kami upayakan secepat mungkin dapat terlaksana,” jelasnya.
Sebelumnya, Hendi sudah menginstruksikan kepada lurah serta camat untuk mengingatkan warga supaya waspada terhadap potensi bencana di musim penghujan. Terlebih untuk wilayah Kelurahan Tandang sendiri yang sudah masuk dalam pemetaan daerah rawan longsor.
Namun musibah nahas tidak terelakan ketika di Kota Semarang terjadi hujan lebat disertai angin pada malam hari Rabu, 19 Januari 2022. Bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang yang menimpa 3 rumah, serta menelan satu korban jiwa.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mensos Salurkan Bantuan ke Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar
3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaKunjunggi Lokasi Terdampak Bencana di Sumbar, Mensos Tawarkan Kerja kepada Korban
Risma terlihat berdialog dengan korban dan memberikan bantuan kepada korban.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan ke Pemukiman Padat Cengkareng, Airlangga Cek Penerimaan Bansos Warga
Airlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.
Baca SelengkapnyaBantuan Perlengkapan Balita Korban Banjir di Tangsel Kedaluwarsa, Dinsos Akui Lalai
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.
Baca SelengkapnyaMasih di Tengah Suasana Bencana, Begini Antusias Warga Korban Banjir Demak Ikut Pemilu Susulan
Walau di tengah genangan air dan guyuran hujan, mereka tetap hadir ke TPS untuk mencoblos
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Bandang Grobogan dan Demak Dapat Bantuan dari BUMN Semen, Ini Detail Isinya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca Selengkapnya