Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Minggu Pertama PPKM Darurat, Warga Keluhkan Padatnya Antrean di Statiun Bojong Gede

Minggu Pertama PPKM Darurat, Warga Keluhkan Padatnya Antrean di Statiun Bojong Gede Antrean Penumpang KRL di Stasiun Bogor. ©2020 Liputan6.com/Ady Anugrahadi

Merdeka.com - Kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuter Line terjadi di Statiun Bojong Gede pada pekan pertama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Senin (5/7) pagi. Hal ini dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat melalui media sosialnya.

Seperti yang disampaikan dari akun Twitter @danny_agger yang menyampaikan bahwa terjadi antrean yang cukup panjang di pintu masuk Statiun Bojong Gede. Berdasarkan foto yang diunggahnya, terlihat kepadatan masyarakat tanpa ada jaga jarak.

"Tolong kasih solusi @CommuterLine hari pertama PPKM namun kepadatan terjadi di luar stasiun bukannya percuma ya ? #PPKM #stasiunbojonggede," tulis pemilik akun @danny_agger, Senin.

Dalam video yang diunggah @danny_agger juga terlihat masyarakat yang berdesak-desakan untuk masuk dan keluar Statiun Bojong Gede. Keluhan yang sama juga disampaikan pemilik akun Twitter @absptn.

"PPKM pagi ini dibuka oleh pemandangan antrian mengular di Statiun Bojong Gede,semangat buat pejuang KRL sekian dan terimakasih," tulisnya.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menjelaskan, antrean yang mengular disebabkan adanya pembatasan jumlah penumpang di masa PPKM darurat. Sesuai aturan, jumlah penumpang dalam satu gerbong maksimal 52 orang.

"Selamat pagi, sesuai dengan aturan yang berlaku selama PPKM Darurat, KAI Commuter mengikuti pembatasan kuota pengguna di atas KRL sejumlah 52 orang agar lebih memaksimalkan jaga jarak antar pengguna di dalam KRL," tulis pihak PT KCI dalam akun twittwernya @CommuterLine menanggapi keluhan sejumlah penumpang.

Seperti diketahui, sejumlah transportasi di DKI Jakarta melakukan penyesuaian waktu operasional selama pelaksanaan PPKM darurat. Mulau dari, Transjakarta, MRT, LRT hingga KRL Jabodetabek.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan implementasi pengetatan aktivitas pada moda transportasi udara, laut, darat, perkeretaapian dan angkutan penyebrangan di masa PPKM darurat.

Pada waktu operasional moda transportasi, misalnya, secara umum penerapannya disesuaikan dengan kondisi moda transportasi tersebut. Khusus KRL, waktu operasionalnya dibatasi mulai pukul 04.00 hingga 21.00 WIB.

"Dalam implementasi PPKM Darurat, akan diberlakukan pembatasan kapasitas angkut dan jam operasional angkutan umum di semua moda untuk jaga jarak dan menghindari kerumunan," ujar Menhub dalam konferensi pers, Jumat (2/7).

Untuk moda transportasi udara, jam operasionalnya disesuaikan dengan jadwal maskapai. Untuk transportasi darat disesuaikan dengan permintaan, demikian pula dengan angkutan penyebrangan.

Untuk transportasi laut, jadwal operasionalnya disesuaikan dengan jadwal kapal, sementara untuk kereta antar kota dan kereta perkotaan non KRL, jam operasionalnya disesuaikan dengan jadwal kereta.

Reporter: Lisza EgehamSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia

Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok KRL Tertahan 1 Jam di Stasiun Cikini Senin Pagi
Ternyata Ini Biang Kerok KRL Tertahan 1 Jam di Stasiun Cikini Senin Pagi

Akibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ngeri, Ini Detik-Detik Pohon Besar Tumbang Hampir Timpa Pengendara di Tomang Jakbar
Ngeri, Ini Detik-Detik Pohon Besar Tumbang Hampir Timpa Pengendara di Tomang Jakbar

Seorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.

Baca Selengkapnya
Atraksi Barongsai dan Bagi-Bagi Angpau Meriahkan Tahun Baru Imlek di Stasiun Kereta Api Jember
Atraksi Barongsai dan Bagi-Bagi Angpau Meriahkan Tahun Baru Imlek di Stasiun Kereta Api Jember

Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2575 terasa di Stasiun Kereta Api Jember, Sabtu (10/2). Ada suguhan atraksi barongsai dan bagi-bagi angpau di lokasi itu.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Warga Dengar Ledakan di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim, Genting Bangunan Berjatuhan
Kesaksian Warga Dengar Ledakan di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim, Genting Bangunan Berjatuhan

Warga mendengar dua kali ledakan dari markas gegana Satbrimob Polda Jatim.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan
Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Terbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya