Merdeka.com - Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina. 298 penumpang yang berada di dalam pesawat nahas itu pun menjadi korban.

Belum diketahui secara pasti siapa yang menembak jatuh pesawat itu di wilayah konflik Ukraina dan Rusia. Namun, pemerintah kedua negara justru buru-buru menyangkal bertanggungjawab atas tragedi itu dan saling menyalahkan.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan peristiwa itu sebagai 'aksi terorisme'. Pihak Ukraina yakin pesawat ditembak peluru kendali separatis pro Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan kepada BBC telah menyadap percakapan telepon yang membuktikan pesawat itu ditembak oleh separatis pro Rusia. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin justru membantahnya.

Putin justru menuding pemerintah Ukraina memulai kembali operasi militer di kawasan itu. Menurutnya, Ukraina berusaha merebut kembali kendali di wilayah itu dari pemberontak pro Rusia.

"Negara di mana wilayah udara itu terjadi adalah pihak yang bertanggung jawab," kata Putin seperti dilansir BBC, Jumat (18/7).