Merdeka.com - PSSI dan FIFA resmi menunda Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 mendatang. Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Shelter Manahan yang sedianya akan digusur, dibatalkan. Namun nasib berbeda dialami PKL di Lapangan Kottabarat, mereka tetap akan digusur ke lokasi lain.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan relokasi PKL di Shelter Kottabarat merupakan rangkaian program dari renovasi lapangan latihan peserta piala dunia. Sehingga 140 PKL yang ada di kuliner malam tersebut harus dicarikan lokasi yang baru.

"Pekerjaan renovasi Lapangan Kottabarat sebagai tempat latihan pemain negara peserta Piala Dunia U-20 terus jalan. Termasuk penataan PKL yang ada di sini juga lanjut," ujar Rudy disela meninjau renovasi Lapangan Kottabarat, Selasa (29/12).

Menurut Rudy, keberadaan PKL di lokasi tersebut masuk dalam bagian dari penataan Lapangan Kottabarat. Ia mengaku sudah menyiapkan tempat relokasi para pedagang agar tetap bisa berjualan.

"Suka atau tidak suka (relokasi) kita harus carikan tempat. Lokasi yang kemarin kita siapkan akan kami sosialisasikan kepada para pedagang," ucapnya.

Untuk keperluan tersebut, Rudy mengaku akan melakukan pembicaraan dengan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag Solo).

"Relokasi PKL Shelter Kottabarat tidak bisa ditawar dan harus dikerjakan," tandasnya.

Terkait Shelter Manahan, Rudy menyampaikan akan ditunda, karena pekerjaannya hanya bagian sekeliling Stadion Manahan. Sedangkan Shelter Kottabarat, dikatakan Rudy, lahannya memang masuk bagian renovasi lapangan.