Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski dilarang, pengungsi Kelud pulang tengok rumah dan ternak

Meski dilarang, pengungsi Kelud pulang tengok rumah dan ternak Suroto, pengungsi Kelud. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Gunung Kelud yang Kamis malam lalu memuntahkan letusannya, hari ini terlihat mulai reda. Debu vulkanik yang semula pekat menghalangi pandangan mata, kini sudah tidak terlihat. Cuaca di sekitar Gunung Kelud juga tampak cerah.

Hampir seluruh warga di Kediri, Jawa Timur kembali melakukan bersih-bersih, baik membersihkan atap dan halaman rumah. Mereka juga terlihat membersihkan jalanan yang semula dipenuhi debu setebal sekitar 30-50 sentimeter.

Sebagian pengungsi, khususnya dari kaum laki-laki, pagi tadi juga meninggalkan lokasi pengungsian. Salah satunya di pengungsian Bulorejo, Kecamatan Kandat, Kediri.

Seperti yang dilakukan Suroto (70), warga Dusun Panceran, Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kediri  dan para tetangganya. Dia memilih kembali sebentar untuk melihat rumahnya.

"Saya ingin melihat rumah, mungkin nanti sore balik lagi ke pengungsian. Setelah melihat situasi aman, semua warga kembali pulang," kata Suroto saat hendak numpang mandi di Masjid Baiturrahman yang berada di desanya, Sabtu (15/2).

Suroto mengatakan atap teras rumahnya ambruk terkena hujan abu dan kerikil Kamis malam lalu. "Waktu kejadian, semua penduduk pada mengungsi, nggak tahu apa yang terjadi pada rumah-rumahnya. Sekarang situasinya aman. Kami ingin melihat situasi rumah kami," lanjut dia.

Suroto juga mengatakan, situasi seperti ini sempat membuat khawatir keselamatan keluarga juga hewan ternaknya. "Seperti lampu, kambing dan ayam," kata kakek yang berprofesi sebagai buruh tani itu.

Selain kakek yang berpenghasilan Rp 20 ribu per hari itu, para lelaki yang berada di pengungsian Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, juga memilih kembali ke rumahnya di Desa Ngancar. Mereka juga ingin melihat rumah dan ternak mereka yang tak sempat dibawa saat mengungsi.

Namun, sikap para pengungsi ini disesalkan Divisi Armada Evakuasi, Gembong. Sebab untuk saat ini Satlak masih belum memperbolehkan para pengungsi kembali ke tempat tinggalnya, meskipun hanya untuk melihat hewan ternak mereka di rumah.

"Kalau memang kondisinya memungkinkan, kami siap untuk mengevakuasi hewan ternak milik warga. Karena Satlak sudah menyiapkan lokasi khusus untuk menampung hewan ternak milik warga. Termasuk juga memberikan pemenuhan kebutuhan makanan kosentrat dan kesehatan hewan. Hanya saja belum ada perintah untuk kembali ke sana," tandas Gembong.

Sementara dari pantau di lapangan, di Dusun Panceran yang berada sekitar 6-7 kilometer dari Kelud, terlihat lalu lalang pengendara motor dan beberapa warga yang membersihkan jalanan yang penuh debu. Sementara di rumah-rumah penduduk terlihat masih lengang tanpa aktivitas rumah tangga pada umumnya. Rumah-rumah itu masih tertutup rapat, seperti tanpa penghuni.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Butuh 48 Truk Sampah untuk Angkut 158 Ton Sampah di Gunungkidul Selama Lebaran 2024
Butuh 48 Truk Sampah untuk Angkut 158 Ton Sampah di Gunungkidul Selama Lebaran 2024

Selama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya
Gudang Peluru Yon Armed Kebakaran, Petugas Belum Bisa Mendekat karena Masih Banyak Ledakan
Gudang Peluru Yon Armed Kebakaran, Petugas Belum Bisa Mendekat karena Masih Banyak Ledakan

Pihaknya dibantu instansi terkait telah mengevakuasi masyarakat yang berada di sekitar gudang amunisi.

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya