Merdeka.com - Penyerangan Polsek Sinak, Jayapura, Papua oleh kelompok bersenjata pada Minggu (27/12) yang berujung tewasnya tiga orang polisi dan satu polisi luka-luka, mengusik perhatian Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti segera mengusut penyerangan Polsek Sinak. Kasus ini perlu diusut tuntas lantaran sudah menyangkut wibawa negara yaitu wibawa kepolisian di yang bertugas mengamankan negara.

"Tentunya untuk penanganan yang ada di Polsek Sinak, Presiden telah instruksikan Kapolri segera menangani itu," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana, Jakarta, Selasa (29/12).

"Apalagi sudah mengakibatkan 3 orang gugur dari kepolisian, untuk presiden minta agar ditangani secara serius," tegasnya.

Meskipun ada tragedi penyerangan Polsek Sinak, Presiden memutuskan tidak menunda rencana kunjungannya ke Papua. Pramono menegaskan, tidak ada perubahan rencana kunjungan kerja kepala negara.

"Presiden akan tetap ke Papua. Presiden tetap memutuskan ke Papua. Tadi sebelum dan sesudah ratas beliau menegaskan bahwa agenda di Papua masih seperti yang dipersiapkan. Tak ada perubahan," jelas Pramono.

Pramono menambahkan, tidak ada pengamanan tambahan terkait kedatangan Presiden di Papua. Hanya saja, pengamanan di lokasi acara akan lebih ditingkatkan dan diperketat sesuai prosedur pengamanan kepala negara.