Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Merinding bekerja di tempat bekas bangunan Belanda

Merinding bekerja di tempat bekas bangunan Belanda Loge Deli. merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Sejumlah bangunan tua masih berdiri kokoh di Kota Medan. Salah satu di antaranya ternyata merupakan loji/loge atau tempat komunitas freemason berkumpul dan menggelar ritual.

Freemasonry adalah perkumpulan atau organisasi rahasia yang bermula sejak akhir abad ke-16 hingga kini. Mereka mengklaim mengajarkan sekularisme, kebebasan berpikir, dan antidogma. Sementara itu, kaum agama menganggapnya sesat.

Tak banyak warga Medan menyadari keberadaan bekas Loge Deli atau Loge Nummer 70 itu. Sedikit pula yang menyadari bekas markas freemason di Medan ini sudah menjadi kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan di Jalan HM Yamin No 40 Medan.

Bangunan ini dibangun pada abad ke-19. Gedung berpilar itu bersebelahan dengan kantor Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) atau Maskapai Kereta Api Deli. Pada prasasti yang dibuat Pemerintah Kota Medan di bagian depan kantor hanya disebutkan bahwa gedung itu dibangun sebagai vila DSM.

"Ini memang gedung lama, tapi tidak tahu gedung apa ini dulunya. Tapi aku merinding waktu mengecatnya, terutama pas bagian atas," kata Anto, seorang tukang yang sedang melakukan pengecatan gedung itu.

Kisah gedung itu sedikit terkuak ketika merdeka.com masuk dari pintu depan. Tepat di bawah plafon  terlihat relief tak biasa, yaitu kepala manusia dengan sayap merentang.

"Iya dulu bangunan ini memang tempat pemujaan begitu, ada altarnya. Setelah itu, kabarnya setelah dilarang pada 1960-an, pernah jadi laboratorium Fakultas Kedokteran USU. Kalau saya tidak salah pernah juga dihuni satu keluarga, sebelum akhirnya menjadi kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan sekitar 1992," kata Sri Indriyani (48), pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kepada merdeka.com, Jumat (22/6).

Dia pun menunjukkan aula gedung. Di tempat yang luasnya sedikit lebih besar dari lapangan badminton ini juga terdapat ornamen kepala bersayap. "Dulu sebelum dipasang keramik, waktu masih tegel, kita masih bisa lihat ornamen seperti kepala manusia gitu," ucapnya.

Di ruangan itu juga terdapat tempat yang lantainya lebih tinggi. "Mungkin di situ tempat orang bernyanyi atau apa," sebut Sri.

Perempuan ini pun menceritakan kisah seram dari bekas markas freemasonry ini. Meski tidak pernah melihat sendiri, dia menceritakan, teman-temannya pernah melihat perempuan berpakaian seperti biarawati lewat di lorong gedung itu.

Teman-temannya juga pernah mendengar suara koor. Suaranya terdengar dari rendah sampai tinggi. Penampakan atau suara-suara itu didengar saat magrib.

Seorang teman Sri yang sedang mengetik juga pernah merasa seorang anak berwajah bule sedang memandanginya dari belakang. "Pas dia menoleh, nggak ada apa-apa. Dia merasa lagi, dilihat lagi, nggak ada. Pas ketiga kali, dia lihat lagi, ternyata ada. Dia langsung lari," cerita Sri.

Meski tidak pernah mengalami langsung kejadian aneh, perempuan ini terkadang merasa seram bekerja di gedung itu. "Namanya juga gedung tua, agak aneh memang, kadang kita merinding. Untungnya sekarang jumlah pegawai sudah lebih ramai di sini," pungkasnya.

(mdk/war)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda

Menilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda

Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk

Bikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk

Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini Penampakan Rumah Menteri di IKN dan Interiornya, Bikin Menko Luhut Kaget Katanya Kekecilan

FOTO: Ini Penampakan Rumah Menteri di IKN dan Interiornya, Bikin Menko Luhut Kaget Katanya Kekecilan

Luas rumah menteri di IKN ternyata lebih kecil daripada rumah dinas menteri di Jakarta. Hal itu sempat dikeluhkan Menko Luhut. Lantas seperti apa penampakannya?

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Di balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Klenteng ini jadi saksi masa kejayaan orang Tionghoa di Kota Pahlawan

Baca Selengkapnya