Mereka yang berulah terobos jalur Transjakarta
Merdeka.com - Tujuan awal pembangunan moda transportasi Transjakarta adalah memudahkan masyarakat mencapai tempat tujuan dengan cepat, aman, dan nyaman. Maka dari itu dibuatlah jalur khusus dan mesti bersih dari pengguna jalan lainnya. Meski begitu, karena beban tampung jalan raya di Jakarta yang tidak sepadan dengan jumlah kendaraan membuat situasi malah semakin ruwet.
Maka tidak heran banyak pengendara kendaraan bermotor dibuat stres, lantas mencoba menerobos jalur Transjakarta yang sepi. Meski saat ini berbagai cara sudah digunakan buat menghalangi mereka masuk jalur itu, tapi tetap saja mereka nekat mencari jalan pintas. Lucunya, berbagai dalih mereka lontarkan asal kepentingan terpenuhi. Tidak peduli harus mengaku anak jenderal sampai memukul petugas pengamanan Transjakarta.
Bahkan, dalam waktu dua hari terakhir banyak kejadian, para pengguna jalan yang memaksa menerobos jalur busway, dengan beragam alasan macam-macam. Berikut ini adalah beberapa orang yang memilih menerobos jalur Transjakarta, mulai dari mahasiswa sampai sopir mobil kedutaan besar.
Febri, mengaku anak Jenderal terobos jalur busway
Congkak sekali kelakuan seorang pemuda bernama Febri Pratama. Dengan mengaku sebagai anak Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, dia petantang-petenteng menerobos jalur Transjakarta di daerah Galur, Senen, Jakarta Pusat, Rabu pagi lalu. Bermodal kartu nama sang jenderal, Febri nekat masuk jalur steril kendaraan umum dan pribadi itu.Setelah diusut, Febri ternyata mahasiswa Universitas Trisakti angkatan 2010 jurusan ekonomi manajemen. Lebih memalukan lagi, orang tuanya bukanlah Timur Pradopo, melainkan seorang pengusaha karet asal Balikpapan, Kalimantan Timur, Devi Suhartoni.Alhasil, karena kejadian memalukan itu, Devi pun harus repot mendatangi Polda Metro Jaya buat meminta maaf atas kelakuan anaknya. Kini tidak diketahui di mana keberadaan Febri, tapi polisi memastikan bakal menilang dan mencabut Surat Izin Mengemudinya. Bahkan, Devi pun sampai meminta jika dia diminta membersihkan jalur Transjakarta bersama anaknya, dia siap.
Panik suami sakit, Ibu nekat terobos jalur busway
Setelah insiden seorang pemuda bernama Febri nekat masuk jalur Transjakarta pada Rabu lalu, sehari kemudian peristiwa serupa terulang kembali. Kali ini, seorang ibu nekat memaksa membuka portal jalur Transjakarta. Aksi nekat itu terjadi di dekat halte Cipinang, tepat di depan kantor Imigrasi Cipinang, Jakarta Timur. Seorang ibu yang mengenakan baju putih itu terlihat mendorong portal.Setelah berhasil membuka, ibu-ibu berambut keriting itu langsung kembali memasuki mobilnya, Suzuki Ertiga dengan nomor polisi B 1497 TZW. Saat di dalam mobil, entah dengan alasan apa, ibu itu membuka kaca dan memaki petugas Transjakarta.Dari data dimiliki oleh Polda Metro Jaya, mobil berwarna abu-abu metalik tahun 2013 itu dimiliki oleh Arisandi dengan alamat Perum Arlin Blok B/14 RT 8/15 Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur.Ternyata, alasan si ibu bernama Basaria Sirait itu nekat menerobos jalur Transjakarta lantaran sedang membawa suaminya yang sedang terkena serangan jantung. Karena jalan raya macet dan dia keburu panik karena takut terlambat sampai ke rumah sakit, terpaksa dia masuk jalur Transjakarta. Sekarang, SIM si ibu itu disita oleh polisi.
Paksa masuk busway, pengemudi pukul penjaga jalur
Nasib apes mesti dirasakan oleh Ferry (28 tahun). Petugas halte Transjakarta Pejaten Philips, Pejaten, Jakarta Selatan, yang juga sedang menjaga portal harus menerima bogem mentah dari seorang sopir mobil Toyota Land Cruiser bernomor polisi B 85 RKM, yang hendak menerobos jalur itu.Ferry dipukul karena mencoba menghalangi laju mobil tersebut. Karena sempat akan ditabrak, Ferry memang sempat memukul bagian depan mobil. Saat keributan terjadi, beberapa rekan kerja Ferry datang membantu hendak melerai. Karena merasa tujuannya melewati jalur busway tidak terpenuhi, akhirnya sopir itu kembali masuk mobil dan segera mengarahkan mobil ke luar jalur Transjakarta. Tetapi dari penelusuran, pelat mobil itu justru milik mobil Toyota Vellfire, bukan Land Cruiser.
Ditegur serobot jalur, polisi ancam pramudi Transjakarta
Pramudi Transjakarta koridor Dukuh Atas-Ragunan, Deliana, memiliki pengalaman tidak menyenangkan dengan polisi. Hal itu lantaran seorang anggota korps Bhayangkara itu menerobos jalur Transjakarta dan hampir menyebabkan kecelakaan.Saat Deliana menegurnya, polisi itu malah balik mengancam dan mengaku sebagai pengawal presiden. Tentu saja Deliana tidak mudah percaya. Dia nekat mengambil kunci sepeda motor polisi itu dan memberikannya kepada polisi lalu lintas yang berada di dekat daerah itu. Beruntung Deliana tidak diapa-apakan oleh polisi itu.
Sopir mobil Kedubes nekat terobos jalur Transjakarta
Pada Kamis (1/8) sore, terjadi lagi aksi menerobos jalur Transjakarta. Kali ini kejadiannya berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Pelakunya adalah sopir mobil sebuah kedutaan besar.Menurut data diperoleh dari Kasubdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hindarsono, peristiwa itu berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Memang saat itu kondisi lalu lintas sedang padat. Alhasil semua pintasan jalan ditutup agar tidak ada kendaraan saling serobot di jalur cepat dan lambat."Kemudian sebuah mobil kedutaan bernomor polisi CD 35 01 mencoba menerobos masuk jalur cepat. Tetapi tidak diperbolehkan karena alasan tersebut," kata Hindarsono.Menurut Hindarsono, petugas sudah melarang tapi tetap tidak digubris oleh sopir mobil kedutaan itu. Setelah diingatkan kedua kali, sopir mobil kedutaan itu tetap memaksa masuk dan hampir menabrak petugas."Anggota lalu lintas itu pergi ke pintu supir untuk mengingatkan, tapi supir itu turun dari mobil lalu membentak anggota polisi itu dengan kata-kata, 'Diam kamu...Diam!'," ujar Hindarsono.
Baca juga:Jokowi minta petugas jalur busway tindak tegas penerobos jalurMereka yang berulah terobos jalur TransjakartaBeri efek jera penerobos busway, polisi akan tahan kendaraanSoal tolak pajak penerobos busway, Kadis Pajak DKI koreksi AhokAhok: Penerobos jalur busway akan difoto dan ditolak pajaknya
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pemotor ini sangat membahayakan keselamatan dan menyebabkan perjalanan TransJakarta terhambat.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaSalah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berkampanye di Manado, Sulawesi Utara. Pada kesempatan itu, hadir dua Jenderal TNI Purnawirawan
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca Selengkapnya