Mereka yang bernasib baik selamat dari penerbangan MH17

Merdeka.com - Pesawat Malaysia Airlines MH-17, diduga ditembak dengan rudal Buk oleh separatis di kawasan Ukraina-Rusia.

Dalam siaran pers yang diunggah resmi Malaysia Airlines di situs resminya, www.malaysiaairlines.com, Jumat (18/7), WNI yang berada dalam pesawat nahas tersebut berjumlah 12 orang termasuk 1 bayi. Namun ada 41 penumpang yang belum teridentifikasi. Sebanyak 298 orang yang ada di dalam pesawat dipastikan tewas.

Namun ternyata ada beberapa orang yang bernasib baik selamat dari peristiwa tragis tersebut. Mereka yakin ada andil Tuhan yang menyelamatkan dirinya dengan berbagai cara.

Berikut mereka yang bernasib baik selamat dari penerbangan MH17:

Mantan kiper timnas Belanda Sander Boschker

Mantan kiper timnas Belanda Sander Boschker punya cerita khusus soal pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina. Sander Boschker ada di pesawat itu saat penerbangan dari Kuala Lumpur ke Amsterdam.Sander Boschker yang terakhir membela FC Twente terbang dengan MH17 hari Kamis (17/7) usai menjalani liburan di Asia. Pesawat yang sama dengan dia tumpangi malam harinya kembali ke Kuala Lumpur dari Amsterdam.Saat kembali ke Kuala Lumpur itulah MH17 jatuh tertembak rudal di wilayah udara Ukraina.Sander Boschker mengaku shock dengan situasi tersebut. Dia menulis di Instagramnya disertai foto sayap MH17."Anda duduk pagi ini dalam pesawat dari Kuala Lumpur ke Amsterdam dan kemudian anda mendengar pesawat yang pernah anda tumpangi pada hari yang sama jatuh. Saya masih dilindungi. RIP."Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 rute Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh di wilayah Ukraina. Pesawat dengan kode penerbangan MH17 itu membawa 280 penumpang dan 15 kru.

Pebulutangkis Andrie Ochtman

Andrie Ochtman, pebulutangkis Belanda keturunan Indonesia bersyukur selamat dari tragedi jatuhnya Malaysia Airlines MH17. Andrie yang semula akan menumpang pesawat MH17 namun urung karena orangtua dan adiknya merekomendasikan naik KLM."Bagi mereka yang perhatian. Saya tiba dengan selamat di Dubai," tulis Andrie dalam laman Facebooknya, Jumat (18/9).Ketika check-in di Bandara Internasional Belanda, Schiphol, Andrie bercerita, dirinya ditawarkan untuk mengubah penerbangan dengan sukarela dengan dua opsi. Pertama, tetap menumpang Malaysian Airlines MH17 atau kedua menggunakan alternatif penerbangan via Dubai dengan kompensasi 600 Euro."Saya pilih via Dubai setelah berkonsultasi dengan orangtua dan adik saya. Jika tidak, Malaysia Airlines yang jatuh itu penerbangan saya," kata dia.Atas kejadian tragis itu, Andrie ingin menyampaikan belasungkawa kepada semua keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai."Akhirnya, saya bersyukur kepada Tuhan bahwa Dia selalu mengawasi saya," tutur dia.

Nour Azaani sekeluarga

Kesalahan sang suami dalam memesan tiket pesawat Malaysia Airlines MH17 rute Belanda-Malaysia telah menyelamatkan nyawa Nour Azaani dan keluarganya. Keluarga Nour yang seharusnya berangkat menuju Malaysia dengan menumpangi Malaysia Airlines selamat setelah berganti menggunakan KLM Royal Dutch Airlines.Situs berita Algemeene Dagblad, Jumat (18/7) mengabarkan, kesalahan bermula saat keluarga muda ini salah mendapatkan tiket pesawat yang berbeda. Nour dan putrinya yang masih berusia 3,5 tahun direncanakan berangkat dengan Malaysia Airlines MH17 yang kemudian jatuh di Ukraina, sedangkan sang suami, Barry Slim mendapatkan tiket KLM Royal Dutch Airlines. Ketiganya dijadwalkan keberangkatan pada jam yang sama, malam hari waktu Belanda.Merasa tidak ingin terpisah dengan keluarganya, Barry kemudian menghubungi agen penerbangan. Dia menginginkan keluarganya berangkat ke Malaysia dengan menggunakan maskapai yang sama."Saya lebih memilih Malaysia Airlines, kemudian saya menghubungi agen penerbangan agar dirinya dan keluarganya berada dalam pesawat yang sama," kata Barry.Kemudian, Barry mencoba memesan tiket penerbangan sore hari namun tiket tidak mudah didapatkan. Akhirnya dia memutuskan, keluarganya berangkat dengan menggunakan KLM Royal Dutch Airlines penerbangan malam hari."Kita tidak ingin melakukan perjalanan secara terpisah," ujarnya. Dalam perjalanan menuju bandara, saudari Nour menghubunginya, menanyakan maskapai apa yang digunakannya. Mengetahui musibah terhadap maskapai yang seharusnya ditumpangi, Nour hanya bisa menangis.Di dalam taksi, Nour berdesah sambil mengatakan, 'sesuatu' telah menyelamatkan keluarganya. Sang suami merasa sangat diberkati.

Pasangan pengantin baru Simone La Posta dan Juan Jovel

Pasangan pengantin baru, Simone La Posta dan suaminya, Juan Jovel merasa beruntung mengambil keputusan memilih penerbangan satu hari sebelumnya. Awalnya, La Posta dan Jovel berniat untuk menggunakan Malaysia Airlines MH17 untuk pulang ke Australia."Kami awalnya memiliki jadwal kami berada di pesawat itu, tapi kemudian kami mengubahnya berpikir kami akan terlalu jetlag untuk bekerja pada hari Senin," kata La Posta yang dilansir dari radio ABC, Jumat (18/7).Ketika berita jatuhnya pesawat MH17 menyebar, lanjut dia, keluarga dan teman-temannya langsung menghubungi dirinya. Dia mengatakan baik-baik saja."Kami mengupdate foto di Facebook ketika kami duduk di aspal hanya untuk membiarkan orang tahu bahwa kami baik-baik saja," ujar dia.Sebelumnya, pesawat Malaysia Airlines MH17 yang membawa 298 orang jatuh dan hancur setelah ditembak menggunakan rudal Buk di Ukraina.

Suami istri Barry dan Izzy Sim serta bayinya

Pasangan suami istri asal Skotlandia, Barry dan Izzy Sim merasa beruntung penerbangannya dialihkan menggunakan pesawat KLM. Awalnya, Barry dan Izzy serta bayinya tercatat sebagai penumpang Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina.Barry mengatakan penerbangannya dialihkan ke KLM karena penerbangan Malaysia Airlines MH17 terlalu padat. Hal itu rupanya menyelamatkan nyawa keluarganya.Barry merasa jantungnya berhenti berdetak setelah mengetahui kabar pesawat yang semula akan ditumpanginya luluh lantak dihantam rudal di Ukraina."Perut sakit. Kepala pusing dan detak jantung serasa berhenti," kata Barry mengungkapkan perasaannya yang dilansir media Inggris, Telegraph, Jumat (18/7).Istri Barry, Izzy bersyukur keputusannya berubah di menit terakhir saat mendengar berita kecelakaan dalam perjalanan kembali ke bandara. Dia merasa diselamatkan oleh Tuhan."Datang ke bandara di taksi aku hanya menangis . Saya merasa seperti saya telah diberikan kesempatan kedua. "Izzy mengatakan biasanya mereka selalu memilih Malaysia Airlines dan tak biasa melakukan perjalanan dengan KLM. Untuk kali ini dia merasa bersyukur tak naik maskapai favoritnya."Tapi apakah Anda tahu apa, saat ini kami sangat senang untuk berada di penerbangan KLM bukan bahwa penerbangan Malaysia Airlines," kata dia.