Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mereka ramai-ramai menolak LGBT berkembang di dalam negeri

Mereka ramai-ramai menolak LGBT berkembang di dalam negeri Kaum LGBT gelar aksi di Monas. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kabar kaum Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender (LGBT) kembali marak di dalam negeri. Isu itu berhembus pascaterendusnya ada organisasi yang menjadi wadah bagi kaum LGBT di Universitas Indonesia (UI).

Di mana kabar itu menyebut jika di kampus favorit tersebut acap kali memfasilitasi para LGBT bersosialisasi dan berdiskusi.

Selidik punya selidik, komunitas yang dituding mengarah ke dukungan terhadap kaum LGBT yang tumbuh di Kampus UI yakni, Support Group and Resource Centre on Sexuality Studies Universitas Indonesia (SGRC UI).

Ramai digunjingkan, pihak SGRC UI pun angkat bicara. Chairperson SGRC UI Prameswari Noor mengungkapkan jika hubungan organisasi itu dengan pihak UI berjalan lancar.

"Hubungan kami dengan Universitas Indonesia selama ini sangat baik," ujar Prameswari dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.

Dia berdalih jika aktivitas di SGRC sama seperti kelompok kajian lainnya dan masih berbasis di kampus UI.

"Kegiatan kami juga berbasis di wilayah kampus UI, poin inilah yang menjelaskan kenapa kami menggunakan logo dan nama UI di dalam komunitas kami," ujarnya.

Meski bantahan sudah dilontarkan pihak SGRC, namun beberapa pihak meyakini jika komunitas tersebut erat kaitannya dengan kaum LGBT.

Alhasil, kini sudah terlanjur banyaknya aksi penolakkan terhadap kaum LGBT. Beberapa orang bahkan menegaskan jika tidak ada tempat untuk kaum LGBT di dalam negeri.

Berikut deretan orang yang menolak kaum LGBT di Indonesia :

Menristekdikti naik pitam di UI ada komunitas LGBT

Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, M Nasir terkejut soal kabar adanya kaum LGBT yang berkembang di kampus UI. Nasir pun lantas bergegas menghubungi pihak UI untuk mendapatkan informasi."Masa kampus untuk itu? ada standar nilai dan standar susila yang harus dijaga. Kampus adalah penjaga moral," kata Nasir.Namun dia lega, setelah mendapat konfirmasi dari pihak kampus bahwa organisasi itu dilarang. Menurutnya keberadaan LGBT di dunia pendidikan bisa menjadi ancaman bagi moralitas bangsa. Terlebih lagi kultur budaya Indonesia yang sangat menjunjung tinggi norma budaya dan agama. "Keberadaan kelompok LGBT bisa merusak moral bangsa dan kampus sebagai penjaga moral semestinya harus bisa menjaga betul nilai-nilai susila dan luhur bangsa Indonesia," imbuhnya.

PBNU: LGBT membahayakan!

Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mendukung penuh pernyataan Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir, yang melarang para LGBT masuk kampus. Kata Said, LGBT sudah berada pada level membahayakan."Ini membahayakan! Saya setuju menristekdikti melarang masuk kampus, supaya kampusnya berwibawa," tutur Said.Said berdalih, praktik LGBT jelas merusak moral generasi. Bahkan bertentangan dengan fitrah manusia yang terlahir dengan kodratnya masing-masing. Meskipun berdasarkan landasan Hak Asasi Manusia (HAM) setiap orang berhak untuk berekspresi."Bukan hanya bertabrakan dengan agama ya, tapi dengan fitrah manusia kecuali yang waria memang sejak lahir. Kalau dibikin-bikin mendadak, kemayu, itu tidak," ujarnya.

PKS sebut LGBT jelas banyak mudharatnya

Ketua Fraksi  PKS DPR  Jazuli Juwaini menilai LGBT yang salah satunya berupa hubungan sesama jenis, jelas melanggar norma agama dan hukum positif. Dua hukum ini, menurut Jazuli, adalah pegangan dalam hidup bernegara di Indonesia."Bisa saja negara lain, seperti di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa melegalkan, tapi identitas dan karakter negara kita beda. Dasar negara kita Pancasila dan negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa," tegasnya.Jazuli menambahkan, meski Indonesia bukan negara agama, tapi nilai ajaran agama dijunjung tinggi, bahkan mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara, makanya lahir sila pertama Pancasila tersebut. Sehingga, jelas Indonesia bukan negara liberal."Tidak ada agama yang melegalkan hubungan sesama jenis karena jelas mudaratnya (kerusakannya). Demikian pula dengan hukum positif juga melarangnya," kata Anggota DPR asal Banten ini.

PKB: Tidak ada tempat untuk LGBT

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak keras berkembangnya kaum LGBT yang marak diperbincangkan publik akhir-akhir ini.Menurut Sekjen PKB, Adbul Kadir Karding, LGBT ditolak karena ditentang agama. Semua agama kata dia tak membolehkan adanya perkawinan sejenis. "Tidak ada agama yang memperbolehkan perkawinan sejenis. Secara ajaran agama, sudah kita tanya dan buka bukunya memang itu perbuatan dilarang dan mengkhianati Allah. Apapun risikonya, orang mau bicara alasan lain, tidak ada tempat untuk itu," tegas Abdul.

Ustaz

Ustaz Yusuf Mansyur pun angkat bicara terkait kabar berkembangnya kaum LGBT di dalam negeri. Yusuf menilai ada segelintir orang yang hanya ikut-ikutan dalam mendukung keberadaan kaum LGBT di Indonesia."Tapi ada juga yang tahu tapi pengen membangkang. Kasih tahu soal adzab Allah. di sini diperlukan regulator, UU, proteksi dari pemerintah terhadap kerusakan moral. Nah, mereka bilang mendukung orang yang perilaku menyimpang itu sebagai bentuk kasih sayang. Temen-temen itu terbalik, terhadap yang mendukung bilang sayang, karena menjerumuskan," tuturnya.Dia menegaskan keberadaan LGBT tidak diperbolehkan meskipun dengan alasan atas nama cinta serta HAM."Kalau atas nama cinta, jadi misalnya begini kita sama-sama punya istri, terus ane suka istri ente, ente suka istri ane. Dalilnya atas nama cinta, boleh nggak? Nggak kan. Intinya harus ada aturan, kalau nggak ada aturan binatang namanya. Sedangkan binatang kan juga punya aturan," tandasnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beredar Surat Larangan LGBT, Begini Penjelasan Fakultas Teknik UGM

Beredar Surat Larangan LGBT, Begini Penjelasan Fakultas Teknik UGM

Ada dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.

Baca Selengkapnya
Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Bripda AN Terlibat Kasus LGBT Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual

Terungkap, Bripda AN Terlibat Kasus LGBT Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual

Propam Polda Sultra masih memeriksa personel Polresta Kendari berinisial Bripda AN di Kendari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat

Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat

nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.

Baca Selengkapnya
Muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini

Muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini

Munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya