Merasa dicueki, warga bakar Kantor Bupati & DPRD Maybrat
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende mengatakan pihaknya telah menahan lima orang terduga pelaku pembakaran Kantor Bupati Maybrat, Papua Barat.
"Kami terus bekerja cepat dan telah menahan lima orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembakaran Kantor Bupati Maybrat," kata Irjen Pol Yotje Mende di Kota Jayapura, Rabu (17/12), seperti dilansir antara.
Kelima orang yang telah diamankan di Polres Sorong Selatan, kata Yotje, masing-masing berinisial OO (pengangguran), RT (mahasiswa), FB (pelajar), AB (mahasiswa) dan MK (pengangguran). "Kelima orang yang diamankan itu sudah dan sedang dalam pemeriksaan oleh anggota di Polres Sorong Selatan," katanya.
"Jadi para pelaku itu, membawa bensin dan membakar, nah ini-kan perbuatan yang sangat sadis dan mereka harus mempertanggungjawabkan dalam posisi apapun. Kami akan melakukan tindakan tegas," katanya.
Yotje juga mengungkapkan jika di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, belum ada polres definitif, dan yang ada polsek. "Hal ini akan kami usulkan ke tingkat pengambil keputusan agar beberapa polsek di Papua dan Papua Barat ditingkatkan menjadi polres," katanya.
"Apalagi dii Maybrat kan masih berstatus polsek, makanya kasusnya diambil alih oleh Polres Sorong Selatan. Kami juga akan usulkan ke Markas Besar Polri, bahwa ada beberapa kabupaten yang masih ditangani polsek untuk menjadi polres, tapi ini masih program," lanjutnya.
Kantor Bupati Maybrat, pada Senin (15/12) malam dibakar oleh massa pendukung Paskalis Baru yang meninggal dunia setelah enam bulan menjalani perawatan medis di Jakarta.
"Bukan itu saja, masyarakat pendukung almarhum Paskalis Baru juga membakar kantor DPRD Maybrat. Semuanya hampir habis terbakar rata dengan tanah, tapi kantor DPRD tersisa setengahnya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono di Kota Jayapura, Selasa (16/12).
Ia menduga pembakaran itu disebabkan kekesalan massa pendukung almarhum Paskalis Baru, terhadap Pemerintah Kabupaten Maybrat yang terkesan tidak peduli dengan kondisi salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Maybrat itu.
"Pembakaran itu diduga disebabkan meninggalnya tokoh pemekaran Kabupaten Maybrat, Paskalis Baru di Jakarta. Jadi memang perlu sekali pemahaman, karena karakter masyarakat Maybrat yang cukup keras dan hukum adat yang keras pula," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya