Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyayangkan Sikap Pansel Tak Hadiri Undangan KPK Periksa Rekam Jejak Capim

Menyayangkan Sikap Pansel Tak Hadiri Undangan KPK Periksa Rekam Jejak Capim 20 Capim KPK Lulus Tes Profile Assessment. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Pengamat Politik Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menyoroti tidak bersedianya panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) memenuhi undangan KPK untuk memeriksa rekam jejak capim. Menurutnya, sikap semacam itu menunjukan bagaimana komitmen pansel menghadirkan calon pimpinan berkualitas.

"Ya saya kira itu kelihatan betul soal komitmen. Karena alasan waktu kan itu teknis sekali. Apalagi pembicaraan itu kan bisa jadi tidak lama juga," kata Lucius di Kawasan Matraman, Jakarta, Minggu (1/9).

Lucius mengatakan seharusnya pansel bisa memenuhi undangan tersebut. Sehingga menghilangkan stigma bahwa pansel hanya patuh pada keinginan pemerintah.

"Saya kira mestinya diladeni oleh pansel. Jadi mereka ini pekerja presiden akhirnya mereka tunduk pada apa yang diinginkan oleh pemerintah terhadap proses rekrutmen komisioner KPK ini," ungkapnya.

Dia juga menilai selama ini komitmen pansel dalam menghasilkan calon berkualitas tidak terlihat. Menurut Lucius, itu terlihat dari beberapa orang yang diragukan integritasnya justru diloloskan.

"Iya saya kira itu. Diskusi kita hari ini justru untuk pertanyakan komitmen pansel itu. Itu yang tidak kelihatan ketika ada sejumlah nama yang diragukan tetapi diloloskan," ucapnya.

"Ini pansel yang berbahaya mestinya tidak perlu ada atau hadir untuk kemudian jadi orang yang bertanggung jawab melahirkan komisioner KPK yang baik dan integritas," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Yenti Ganarsih memastikan tak akan menghadiri undangan KPK terkait rekam jejak 20 peserta yang lolos uji publik.

"Pansel tidak bisa datang. Karena Pansel punya agenda yang telah diatur, dan waktunya terjadwal dan waktunya mepet," ujar Yenti di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (29/8).

KPK sendiri mengundang Pansel untuk melihat langsung bukti dan data rekam jejak 20 capim yang lolos uji publik. Diketahui, data dan bukti rekam jejak para capim KPK sempat diminta oleh Pansel langsung ke lembaga antirasuah.

Yenti menyebut telah menerima surat undangan dari KPK. Menurutnya, dalam undangan itu tertulis agar Pansel Capim KPK mengonfirmasi apabila bisa hadir ataupun berhalangan hadir.

"Kami sedang fokus dan konsentrasi, bagaimana mungkin kami datang. KPK juga tidak memaksa, hanya mengundang," kata dia.

Jangan Lewatkan:

Ikuti Polling Siapa Layak Pimpin KPK? Klik disini

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Tutup Mata Laporan PPATK Ada Aliran Dana Trilunan ke Partai Jelang Pemilu 2024

KPU Tutup Mata Laporan PPATK Ada Aliran Dana Trilunan ke Partai Jelang Pemilu 2024

Sementara, terkait sanksi bagi caleg yang tidak melaporkan atau menyerahkan dana kampanyenya tidak akan ditetapkan sebagai calon terpilih jika dia menang.

Baca Selengkapnya
Politikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan

Politikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan

Panggilan tersebut dipenuhi oleh Rajiv yang telah tiba di gedung Merah Putih KPK.

Baca Selengkapnya
Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Polisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara

Baca Selengkapnya
Usai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan

Usai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan

Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.

Baca Selengkapnya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya