Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, memberikan apresiasi kepada Kota Surabaya dalam Preparatory Committee (PrepCom3) of the United Nations (UN) Conference on Housing and Sustainable Urban Development (Habitat) III.

Terutama kepada sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang dianggap sukses melakukan penataan kota. Salah satunya, adalah di kawasan Kenjeran yang merupakan padat penduduk, dan warganya rata-rata berprofesi sebagai nelayan.

"Kenjeran di Surabaya ini merupakan menjadi daerah urban. Tapi Wali Kotanya (Tri Rismaharini) justru mempercantik dan tidak melakukan penggusuran, seperti yang terjadi di Jakarta," terang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Senin (25/7).

Bahkan, di kawasan dekat pesisir laut itu, Risma juga memberdayakan para nelayan untuk membuka usaha di sekitar tempat tinggal, yang kini dikenal sebagai sentra ikan bulak (SIB).

Selain itu, juga membangun sebuah jembatan yang ada air mancur menari diberi warna-warni seperti pelangi.

"Nantinya di sekitar pesisir Pantai Kenjeran itu tidak akan dilakukan penggusuran. Wali kotanya justru juga menambah dan membangun monumen Patung Suro dan Boyo lebih besar dari lainnya. Dan memperbaiki sanitasi di sekitar Kenjeran," ucap dia.

Menurut dia, semua yang ada di Kota Pahlawan ini tidak lepas dari tangan seorang pemimpin yang peduli, dan kerja sama masyarakat yang mempunyai kepedulian untuk mengangkat perekonomian.

"Sekarang ini masyarakat sudah merasakan perekonomian dari desa ke kota menjadi meningkat. Apalagi saat panen udang sekarang harganya murah karena ada tempat kulinernya," ujarnya

Dengan adanya banyak perubahan, dan ke depannya akan bisa dijadikan obyek wisata. Selain itu kebijakan yang diimplementasikan oleh pemerintah kota menunjukkan gambaran bagaimana membuat perencanaan yang baik tentang urbanisasi.