Menteri KKP & Sekjen PDIP Ajak Insinyur Berkontribusi Membangun Indonesia Maju
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono lulus dan dilantik dari program profesi insinyur Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta Semester Gasak TA 2020/2021. Dia dilantik bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menteri Pertanian Perikanan Timor Leste, Pedro dos Reis.
Prosesi pelantikan dimulai dengan pembacaan janji profesi insinyur yang dipandu oleh Ketua Umum Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto dan Dirjen Dikti Kemendikbud Nizar. Mereka kemudian menyerahkan sertifikat profesi insinyur, dan pemberian helm sebagai tanda profesi insinyur utama sudah sah.
Setelah dilantik, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa mendapat gelar profesi insinyur adalah berat. Sebab, beban selanjutnya ialah yang mempunyai konsekuensi tanggung jawab besar.
Trenggono lalu bercerita saat dirinya ditugaskan sebagai Wakil Menteri Pertahanan sebelum ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri KKP. Di sana, dia menemukan bangsa Indonesia memiliki banyak orang pintar dan hebat. Namun, seluruh sektor serta teknologi justru dikuasai oleh asing.
"Pertahanan kita boleh dibilang 99 persen dikuasai teknologi asing. Makanya ini berat tantangannya," kata Trenggono dalam keterangannya, Selasa (19/1).
Begitupun ketika ditugaskan di KKP, dia menemukan bahwa selama ini Indonesia terlalu banyak mengeksploitasi wilayah daratnya. Padahal, wilayah lautnya lebih luas dan ironinya lebih banyak dieksploitasi oleh asing.
Menurutnya, Indonesia butuh teknologi hebat yang harus di ciptakan sendiri. Sehingga, bisa digunakan menjadi sumber daya demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Pada titik ini, dibutuhkan peran serta para insinyur tanah air.
"Tantangan ke depan adalah bagaimana kita membawa beban sebagai insinyur untuk bisa berbuat sesuatu demi memajukan bangsa ini. Tantangan kita sangat besar. Impor kita sangat besar. Bahkan makanan kita dikuasai luar. Untuk itu, selamat bekerja dan mohon dukungan para insinyur baru untuk membantu negara kita, bersama-sama mewujudkan Indonesia Maju," tutur Trenggono.
Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pencapaian ini merefleksikan bahwa bangsa Indonesia perlu terus belajar menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khususnya, demi mendorong kesadaran betapa Indonesia lebih butuh menjadi produktif dan inovatif dibanding berkonflik sendiri di dalam negeri.
"Insinyur Indonesia memiliki tanggung jawab menjalankan kampanye ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsa, mewujudkan Indonesia berdikari sesuai semangat Pancasila," ucapnya.
Selain itu, Wakil Rektor UGM, Prof. Djagal Wiseso Marseno bangga karena pelantikan kali ini membantu UGM memecahkan rekor dengan telah melantik 1367 lulusan berprofesi insinyur. Dia berharap, semua lulusan ini bisa berkontribusi secara nyata dalam pembangunan Indonesia.
"Jika di China terbanyak insinyurnya, bertumpu pada profesionalisme insinyur dan manajemen pengelolaan iptek-nya. Dan kini China leading dalam banyak hal. Oleh karenanya, menjadi langkah kita adalah mencetak insinyur profesional sehingga bisa berkontribusi pada pembangunan Indonesia," kata dia.
Sedangkan, Dekan Fakultas Teknik UGM, Ali Agus, mengakui bahwa pelantikan kali ini memang menjadi istimewa. Karena keberadaan dua orang menteri dari dua negara dengan ditambah keberadaan Hasto Kristiyanto sebagai pesertanya.
Dia menjelaskan, program profesi insinyur ini bukan hanya memastikan gelar insinyur, tapi juga sertifikasi insinyur profesional , hingga kartu kesatuan alumni UGM (Kagama).
"Selamat mengabdi dalam profesi keinsinyuran di tempat masing masing," kata Agus Ali.
Selanjutnya, Ketua Umum PII Heru Dewanto mengatakan, keinsinyuran pada hakikatnya adalah transformasi untuk memastikan tantangan jadi peluang. Yang tidak mungkin menjadi mungkin lewat temuan dan inovasi.
Insinyur, kata dia, memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah dunia. Termasuk mewujudkan sustainable development goals (SDGs). Bahkan insinyur juga berperan, termasuk dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang dihadapi dunia.
"Maka kami mengucapkan selamat bergabung dengan para insinyur," kata Heru.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono sudah menerima gelar Insinyur Profesional Utama (IPU). Serah terimanya dilaksanakan pada awal tahun ini bersama dengan Menteri ESDM RI Arifin Tasrif.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKetua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan
TKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca SelengkapnyaPrestasi Jenderal Polri ini Tak Kaleng-kaleng, Lulus S3 Jadi Doktor Beri Pesan Isinya Wajib Diikuti Semua Polisi
Berikut isi pesan dari Jenderal Polri lulusan S3 yang wajib diikuti semua polisi.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaSyok dan Bergumam Kejam Saat Diberi Nilai Rendah, Prabowo: Saya Berdoa Orang Pinter Seperti Itu Sadar & Insyaf
Prabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya