Mentan: Inpres impor beras bukan untuk sengsarakan petani
Merdeka.com - Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5/2015 tentang izin impor beras selama ini banyak disalahtafsirkan. Bahkan tak sedikit yang menuduh inpres tersebut akan menyengsarakan rakyat kecil, khususnya petani. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menepis anggapan tersebut.
"Inpres itu dikeluarkan bukan untuk menyengsarakan para petani, tapi untuk mengantisipasi kalau hasil panen raya petani jauh dari kuota yang ditetapkan yaitu 2,75 juta ton, sehingga pasokan persediaan beras nasional gagal terpenuhi," ujar Amran di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (31/3).
Menurut Amran, banyak negara lain yang juga melakukan langkah sama. Negara manapun akan melakukan impor beras, bila pasokan beras dalam negerinya jauh dari target.
"Inpres ini dikeluarkan bukan untuk menyakitkan para petani. Karena sifatnya antisipasi, penggunaannya pun juga melihat target panen. Kalau belum memenuhi, maka inpres ini langsung digunakan," ucap Amran saat mendampingi Menko Puan Maharani meninjau Balai Pengelolaan Tanaman Obat (BPTO) di Tawangmangu, Karanganyar.
Namun demikian, dia optimis Inpres tersebut tak akan digunakan tahun ini. Amran yakin panen raya kali ini sesuai target yang ditetapkan pemerintah. "Saya yakin panen raya kita tahun ini bisa memenuhi target. Tapi kalau belum memenuhi target, maka inpres baru diterapkan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaRealisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya
Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIngat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaQ&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya