Merdeka.com - Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi menyambut para tamu duta besar dari berbagai negara dalam acara Pejambon Ifthar (buka puasa bersama) di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Penjambon, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Kegiatan ini rencananya dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua Komisi I DPR, para duta besar negara sahabat, para pejabat Kementerian Luar Negeri, lembaga think tanks, komunitas museum, akademisi, sejarawan, tokoh-tokoh agama serta perwakilan anak-anak yatim dan dhuafa di Jakarta.

Pantauan merdeka.com, satu per satu duta besar dari berbagai negara memasuki lokasi buka bersama. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan ramah menyambut dan menyalami satu per satu tamu dari perwakilan luar negeri, tampak terlihat juga anak-anak yatim dan duafa.

Suasana di dalam gedung sangat meriah, para tamu duduk di meja bundar sambil mendengarkan alunan musik islami dan lagu kebangsaan Indonesia.

Menlu Retno mengatakan pada bulan Ramadan adalah ajang yang tepat untuk menjalin silaturahmi dan saling menjaga tolerasi.

"Bulan Puasa adalah bulan untuk menjalin rasa saling menghormati antar-umat beragama," kata Retno.

Lebih jauh Dia menambahkan, pada bulan Ramadan ini jiwa manusia dilatih kesabarannya, dan waktu yang tepat untuk mempromosikan identitas Islam yang Rahmatan lilalamin. "Pada bulan ini juga kita bisa menunjukkan perdamaian, penghormatan dan toleransi," ujarnya.

Penjambon iftar juga diisi dengan siraman Rohani kuliah tujuh menit (Kultum) yang disampaikan oleh Cendekiawan Muslim serta Pakar bidang perbankan dan ekonomi syariah, Syafii Antonio dengan mengupas Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

Menurut Syafii Antonio, keberkahan Ramadan itu tidak hanya dimanfaatkan oleh umat muslim saja, akan tetapi lebih jauh dari itu nonmuslim juga kecipratan keberkahan dari bulan Ramadan.

"Berkah Ramadan itu dirasakan pula oleh non muslim, karena umat Islam merayakan bulan Ramadan dengan membeli atau belanja di toko-toko umat nonmuslim juga, semisal kue, bahan-bahan makanan dan lain-lainnya. Secara ekonomi mereka yang nonmuslim mengalami peningkatan pendapatan," paparnya.

Jadi, Ramadan itu berkah untuk seluruh umat. "Keberkahan Ramadan dirasakan semua, ini salah satu keutamaan bulan Ramadan dari bulan lain," imbuhnya.