Merdeka.com - Kasus penyerangan bersenjata dan menewaskan empat orang tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, DIY mengejutkan banyak pihak. Sejumlah pihak bahkan mempertanyakan keputusan kepolisian untuk memindahkan para pelaku pengeroyokan anggota Kopassus Sertu Hadi Santoso yang tewas di Hugo's Cafe, Selasa (19/3) lalu.

Menurut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Amir Syamsuddin, penitipan tahanan dari polisi ke Lapas sudah lazim terjadi. Bahkan, Lapas juga berfungsi sebagai rumah tahanan (rutan) bagi pelaku yang belum berstatus sebagai narapidana.

"Di fasilitas rutan, hal yang lazim penyidik menitipkan tersangka di rutan kami, sudah biasa," ungkap Amir di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/3).

Ketika ditanya mengenai perpindahan tersangka, Amir menolak memberikan keterangan. Dia menyatakan, hal itu merupakan hak penyidik kepolisian.

"Saya kira bukan kepada saya pertanyaan seperti itu. Tanyakan pada penyidik. Kami hanya fasilitas. Itu Lapas sekaligus rutan," tegasnya.

Dia juga menambahkan, langkah-langkah yang dilakukan kepolisian saat ini sudah tepat demi mengungkap kasus penembakan tersebut. Termasuk mencari para pelaku yang diduga berasal dari kalangan prajurit TNI.

"Saya kira, langkah-langkah yang dilakukan penegak hukum sudah merupakan bagian daripada itu," tandasnya.