Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko PMK: Pendidikan harus bisa membentuk pribadi yang berkarakter

Menko PMK: Pendidikan harus bisa membentuk pribadi yang berkarakter Puan Maharani. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah sekedar kecerdasan dalam hal kepintaran dalam ilmu pengetahuan, melainkan juga kecerdasan yang dalam pengembangan kebudayaan.

Untuk itu menurutnya, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah pembangunan karakter bangsa atau Nation and Character Building, seperti yang sering digelorakan oleh Bung Karno pada HUT RI, 17 Agustus 1966.

"Bahwa membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu," kata Puan dalam seminar 'Mencerdaskan Kehidupan Bangsa' yang digelar Komisi X Fraksi PDIP di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/4).

"Tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya. Inilah perlunya sekali lagi mutlak perlunya Nation and Character Building‎," sambung dia.

Mantan anggota Komisi I DPR ini menuturkan, dalam konteks pembangunan karakter bangsa inilah, maka proses pendidikan diharapkan dapat membentuk kualitas pribadi dan warga negara yang berkarakter.

"Yaitu manusia Indonesia yang mendasarkan cipta, rasa, karsa dan karya, berlandaskan pada kepribadian dan kebudayaan Indonesia, Pancasila dan semangat gotong royong," tutur dia.

Puan berujar, membangun mempunyai arti yang sangat luas yang melingkupi segala bidang kehidupan negara dan masyarakat.

"Membangun dalam bidang ekonomi, dalam bidang politik dan sosial, dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, dan yang tidak kurang pentingnya dalam bidang spiritual, guna mencapai penghidupan yang berbahagia bagi seluruh rakyat Indonesia yang telah digariskan dalam pembukaan UUU 1945," Puan menandaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Puan juga menyampaikan saat ini pemerintah berkomitmen membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Hal tersebut dilakukan dengan pembangunan infrastruktur di beberapa daerah baik jalur darat, laut maupun udara yang tengah berjalan.

"Pemerintah berkomitmen membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, jalan tol, jalur kereta api, bendungan, pembangkit listrik yang sedang dilakukan secara masif," kata Puan.

Agar program tersebut bisa berjalan berkesinambungan, Puan menuturkan harus adanya pelatihan tambahan serta perhatian lebih khusus bagi pelajar yang mengambil bidang kejuruan baik tingkat sekolah menengah maupun selolah tinggi‎. Hal tersebut ditujukan, agar para penerus bangsa bisa siap menghadapi lapangan pekerjaan yang terus disediakan oleh pemerintah.

"Semua itu memerlukan ketersediaan tenaga kerja terampil. Oleh karena itu, ke depan kita perlu memberikan perhatian dan penguatan yang lebih kepada pendidikan kejuruan, vokasi dan Politeknik,"‎ ujar dia.

Puan menuturkan, melalui Program Indonesia Pintar (KIP), pemerintah bertekad untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun dan memberikan akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP.

"Pada tahun 2016 ini, KIP akan diberikan kepada 19,3 juta anak usia sekolah dengan rincian 17,9 juta KIP di Kemendikbud dan 1,4 juta KIP di Kemenag," tutur Puan.

Menteri asal PDIP ini menyebutkan, setiap tahun ada tidak kurang 1,3 juta lulusan SMK dan 70 ribu lulusan Politeknik. Mereka inilah yang harus diberikan afirmasi, melalui retooling bekerjasama dengan industri dan Balai Latihan Kerja (BLK) ataupun STP Science and Techno Park (STP) agar memiliki ketrampilan yang cukup.

"Melalui cara gotong royong ini maka investment on human capital akan memberikan hasil yang nyata," pungkas Puan.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah

Menko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah

Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.

Baca Selengkapnya
Menko PMK: Tak Mungkin ASN 100 Persen Netral saat Pemilu 2024

Menko PMK: Tak Mungkin ASN 100 Persen Netral saat Pemilu 2024

Muhadjir menduga potensi pelanggaran tersebut berhubungan dengan preferensi ASN terhadap kontestan pilihannya.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024

Menko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024

Program bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan

Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan

Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Menko PMK ke Pemudik: Jangan Sekali-Sekali Pakai Bahu Jalan untuk Berhenti, Apapun Alasannya

Menko PMK ke Pemudik: Jangan Sekali-Sekali Pakai Bahu Jalan untuk Berhenti, Apapun Alasannya

Menko PMK menegaskan pemudik tidak untuk menggunakan bahu jalan untuk beristirahat.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
MK Buka Peluang Panggil 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Tapi Ada Syarat Khususnya

MK Buka Peluang Panggil 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Tapi Ada Syarat Khususnya

Keempat menteri Jokowi itu adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zu

Baca Selengkapnya
Menko PMK: Alhamdulillah Mudik Tahun Ini Angka Kecelakaan Turun 53%

Menko PMK: Alhamdulillah Mudik Tahun Ini Angka Kecelakaan Turun 53%

"Alhamdulillah mudik tahun ini mengalami penurunan angka kecelakaan, turun sampai sekitar 53 persen," kata Muhadjir

Baca Selengkapnya