Merdeka.com - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bercerita mengenai kemiskinan. Menurutnya, pada zaman dulu mempunyai jamban bukanlah kategori orang miskin, beda dengan sekarang.

"Kemiskinan tahun 60'an tentu saja berbeda dengan kemiskinan tahun 70'an ini, definisi tentang kemiskinan Indonesia, kalau dulu ketika awal Indonesia merdeka, mungkin jamban tidak kategori miskin, artinya jamban itu barang mewah, kalau sekarang jamban itu adalah indikator kemiskinan," katanya saat peluncuran Perpres 105 Stranas-PPDT, Selasa (22/3).

Muhadjir lalu bercerita bahwa keluarganya pada zaman dulu tidak memiliki jamban. Namun, keluarganya bukan termasuk kategori miskin.

"Padahal waktu itu enggak punya jamban itu belum tentu miskin, saya termasuk mengalami itu, Insyaallah keluarga saya bukan termasuk miskin tetapi enggak punya jamban, karena ikut sungai jadi ya sudah di sungai itu dan hampir semua orang enggak punya jamban, sekarang jamban dipakai untuk indikator kemiskinan," tuturnya.

Muhadjir pun menilai, ciri-ciri orang miskin adalah sulit sakit. Dia bercerita waktu pulang sekolah dulu sering mengambil air ke sumur untuk diminum.

"Jadi waktu itu belum jadi ukuran miskin orang datang minum air mentah dari sumur langsung itu umum, sekarang saya enggak yakin ini masih ada punya pengalaman minum air dari sumur," ucapnya.

"Biasa kita dulu minum dari datang langsung air, minum dan enggak pernah sakit itu, ciri ciri orang miskin itu sulit sakit kan," selorohnya.