Menko Luhut: Kalau gak setuju revisi UU Terorisme, mau kayak Suriah?
Merdeka.com - Rancangan revisi UU Terorisme sudah rampung dipersiapkan pemerintah. Meski belum ditandatangani Presiden Jokowi, bahan jadi dari revisi ini akan selesai dalam waktu sebulan ke depan usai dibahas di Badan Legislatif DPR.
Menko Polhukam, Luhut Bisar Pandjaitan mengaku hingga saat ini belum ada penolakan dari aktivis HAM mengenai isi atau muatan pasal-pasal yang direvisi.
"Belum ada (penolakan). Kalau gak setuju ya mereka (yang menolak) suruh tanggung jawab? Mau kayak Suriah? Mau kayak Irak? Kan kita mau tidur tenang," kata Luhut di Kemenko Polhukam, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/2).
Menurut dia, semangat revisi ini tidak bermaksud meniadakan hak hidup seseorang. Aktivitas terorisme, tegas dia, adalah hal yang perlu ditangkal secara dini.
"Ini kan ada di UU semua ada kok. Agama ibadah semua difasilitasi kan di dalam UU. Kita harus pelihara Indonesia sebagai negara yang beragam dan bermartabat," tandas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenkominfo meyakinkan revisi UU jilid II, bukan untuk mengkriminalisasi masyarakat yang menyampaikan kritik dan pendapat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan dirinya kini memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Baca Selengkapnya