Menkes Terawan Pakai Tamiflu untuk Obati Pasien Positif Virus Corona
Merdeka.com - Pemerintah menyiapkan obat Tamiflu untuk mengobati pasien positif virus corona. Obat itu telah mendapatkan rekomendasi dari perhimpunan dokter paru Indonesia.
Hal itu disampaikan Menkes Terawan Agus Putranto dalam rapat virtual di Komisi IX DPR, Kamis (2/4) malam. Obat itu digunakan lantaran belum tersedia obat atau vaksin khusus Covid-19.
"Berdasarkan rekomendasi maupun protokol yang dikeluarkan oleh perhimpunan dokter paru Indonesia kita menggunakan tamiflu," ujar Terawan.
Dia menjamin ketersediaan obat Tamiflu dan sudah disebar ke dinas kesehatan. Pemerintah telah menyebar 450.000 tablet Tamiflu.
"Sudah ada di dinas kesehatan dan sudah terbagikan dan kita kemarin membagikan kembali 450.000 tablet Tamiflu sesuai dengan protokol dari PDPI yang kita berikan ke rumah sakit," jelasnya.
Obat Tamiflu ini akan diproduksi mandiri oleh negara. Terawan mengatakan, bahan baku obat tersebut telah tiba di Indonesia pada Rabu (1/4). Pemerintah akan memproduksi sekitar 1 juta tablet.
"Kita akan bisa mendapatkan satu juta tablet dalam seminggu dua minggu mendatang," jelas Terawan.
Siapkan Dokter Spesialis
Selain obat, pemerintah juga menyiapkan dokter spesialis untuk menangani pasien terpapar virus corona. Ada sebanyak 40.320 dokter yang tersebar di 2.877 rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Saat ini terdapat 40.320 dokter spesialis yang tersebar di 2,877 rumah sakit. Baik rumah sakit milik pemerintah maupun swasta. Itu tersebar di seluruh Indonesia," kata Terawan.
Sementara, jumlah ventilator yang disiapkan pemerintah di rumah sakit milik pemerintah dan swasta, sebanyak 8.413 dan tersebar di 2.867 rumah sakit di seluruh Indonesia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaFlu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.
Baca Selengkapnya