Menjelajah bukit karst Citatah
Merdeka.com - Perjalanan tim merdeka.com menjelajah situs geologi arkeologi di kawasan Citatah, Kabupaten Bandung Barat menemukan banyak kenyataan baru. Bukan tanpa tujuan kami memilih daerah itu.
Satu hal yang mengusik adalah soal kegiatan penambangan kapur di seputar wilayah itu, ternyata kian memprihatinkan. Berbekal riset sebelum melangkahkan kaki, kami anggap sebagai senjata buat membikin argumen tentang kondisi perbukitan itu.
Menurut hikayat dan literatur, wilayah karst di kawasan Citatah terbentuk melalui proses berjuta tahun lalu. Perbukitan itu tadinya berada di bawah permukaan laut. Dia perlahan terangkat ke permukaan akibat pergerakan tanah, lantas mengalami pengerasan. Daerah karst juga mempunyai banyak rongga. Hal itu menjadi cocok buat dihuni manusia.
Perjalanan dimulai dari Jakarta melalui Tol Cikampek memakan waktu lama. Penyebabnya lantaran kemacetan tidak bisa dihindari. Lantas kami menyambung melalui Tol Cipularang, dan keluar di Padalarang. Dari sana, kita langsung berbelok ke arah Jalan Cibogo Sawo, Cipatat, arah ke Cianjur.
Berkendara di jalur ini harus sabar dan waspada. Ditambah kadang ada aksi salip menyalip oleh pengendara sepeda motor atau mobil. Sebab, banyak truk besar berisi batu kapur dengan berat belasan ton lalu lalang. Orang setempat mengistilahkannya dengan sebutan Truk Bayawak (biawak). Maksudnya karena saking pelannya truk itu berjalan dengan memanggul beban berat, seolah merayap mirip biawak. Truk itu kebanyakan sudah uzur. Yakni truk Toyota DA dan truk REO berpenggerak roda 6x6. Meski lawas, tetapi masih digdaya mendaki jalur pertambangan kapur.
Jalan itu pun tidak terlalu baik dan bergelombang. Dengan kontur menikung, bila tidak lihai mengemudi atau mengendarai sepeda motor maka akan membahayakan. Penerangan di kala malam juga minim. Hanya pancaran sinar dari rumah-rumah di sekitar jalan itu yang sedikit menerangi.
Sayang merdeka.com datang terlampau sore pada hari pertama di situs purbakala Gua Pawon, Citatah. Kondisi gelap tidak memperkenankan kami menyusur gua di malam hari. Kami pun angkat kaki dan memilih mencari penginapan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak
Batu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.
Baca SelengkapnyaLiburan ke Bukit Siattar, Menikmati Pesona Alam Danau Toba dari Ketinggian
Salah satu tempat wisata yang wajib untuk dikunjungi ketika akhir pekan tiba yaitu Bukit Siattar
Baca SelengkapnyaDisebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Punya Jalur Pendakian Terpanjang Kedua di Sumatra, Ini 4 Fakta Gunung Patah Bengkulu
Gunung Patah mempunyai medan pendakian yang sulit, tutupan hutan yang rapat akan menghambat perjalanan yang bisa berhari-hari.
Baca SelengkapnyaPotret Indah Curug Cikanteh Sukabumi, Tiga Tingkat Air Terjun Besar yang Tersembunyi di Antara Pepohonan
Curug Cikanteh jadi tempat yang tak boleh dilewati saat berwisata di Geopark Ciletuh
Baca SelengkapnyaMengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara
Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan
Baca Selengkapnya8 Penemuan Arkeologi Berupa Lantai Mosaik Terindah, Bukti Tingginya Kesenian Peradaban Lampau
Ada yang ditemukan di bawah kebun anggur hingga saluran air.
Baca SelengkapnyaMenjelajahi Kekayaan Alam di Geopark Meratus, dari Hutan Hujan hingga Mata Air Panas Non Vulkanik
Geopark Meratus disebut menyimpan banyak keajaiban alam.
Baca SelengkapnyaWisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir
Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca Selengkapnya