Menjebak nasabah lewat penawaran telepon
Merdeka.com - "Halo selamat pagi. Ini dengan Bapak Anwar Asmara? Bapak sebagai pemegang kartu kredit bank ini. Bapak sebagai nasabah terpilih dan diberikan fasilitas berupa kartu kredit. Ini mau diantar ke rumah atau ke kantor pak?" begitu Anwar Asmara menceritakan kata pembuka sales bank yang sudah dia hapal di luar kepala.
Maklum saban hari karyawan swasta di bilangan Tebet, Jakarta Selatan ini mendapatkan telepon dari sales kartu kredit tiga kali dalam sehari. Saking kesalnya, Anwar kerap memarahi sales kartu kredit yang dia nilai melanggar aturan dalam penjualan produk bank melalui telepon seperti pernah dijelaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2014 lalu.
"Kalau diomelin dia langsung bilang terima kasih sambil tutup teleponnya," ujar Anwar saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat lalu.
Lalu bagaimana sebetulnya para sales kartu kredit menawarkan via telepon ini mampu menggaet nasabah? Menurut pengakuan N (28) salah seorang tenaga pemasaran sebuah bank swasta mengatakan jika para sales kartu kredit memang sudah terlatih untuk menawarkan produk.
Sebelum para sales itu terjun untuk menawarkan produk kepada nasabah, mereka mengikuti training selama sebulan. Training tersebut berupa pengetahuan produk bank yang akan ditawarkan sekaligus juga cara menelpon nasabah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Adakalanya mereka juga berpartner dengan senior mereka yang sudah lebih dulu menjadi sales untuk mendengarkan cara berjualan melalui telepon. Mereka juga diajarkan cara menggaet nasabah dan memberi kepercayaan kepada nasabah untuk setuju dengan produk yang ditawarkan.
Jangan kaget jika ada bahasa para sales seolah nasabah yang ditelepon merupakan satu-satunya orang yang dihubungi untuk ditawarkan produk. Padahal di depan layar komputer para sales kartu kredit terdapat ratusan bahkan ribuan nasabah.
"Selama training kita diajarkan bagaimana caranya online dengan card holder," ujar N.
Online menurut N ialah istilah mengudara dengan menghubungi nasabah. Ada sebutan lain bagi nasabah kartu kredit berupa singkatan dari card holder. Disebut CH.
N, menjelaskan jika dalam melakukan penawaran kepada nasabah, terkadang para sales mengeluarkan jurus jitu untuk merayu. Ada kalimat kunci dimana nasabah tidak akan menolak penawaran sales melalui telepon. Misal nasabah disebut sebagai nasabah prioritas atau bahkan disebut sebagai nasabah terpilih.
N menjelaskan jika maksud dari kalimat itu ialah untuk menggaet nasabah agar bersedia menerima tawaran yang diajukan oleh sales kartu kredit. "Kadang nasabahnya juga bukan nasabah prioritas melainkan tabungan biasa," kata N.
Selain kalimat jitu untuk merayu, menurut N biasanya para sales kartu kredit yang menawarkan produk melalui telepon kerap menawarkan tapi seolah memberikan. Misalnya, sales kerap menggunakan kata "Diberikan fasilitas", padahal kenyataannya nasabah justru mengajukan aplikasi via telepon yang dihubungi oleh sales.
Meski demikian, kini diakui N, banyak nasabah mulai sadar dengan kalimat rayuan tersebut. Apalagi sejak dikeluarkannya peraturan oleh Otoritas Jasa Keuangan tentang penawaran produk bank melalui telepon harus dengan persetujuan nasabah, para sales kini lebih memakai standar penawaran yang dikeluarkan oleh bank itu sendiri.
Selain itu juga peraturan OJK itu, mengatur dan membatasi waktu sales untuk menghubungi nasabah.
"Sekarang banyak yang meminta persetujuan nasabah, apakah bersedia atau tidak dihubungi," tutur N.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun, pengajuan kredit seringkali menunjukkan kendala. Sehingga tidak berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaPemberian Tunjangan Hari Raya ini merupakan bentuk penghargaan atas pengabdian para pensiunan
Baca Selengkapnya