Menikmati kemilau emas dan berlian di Shwedagon Pagoda Myanmar
Merdeka.com - Sengatan sinar matahari begitu terik membakar tubuh. Ratusan orang berduyun-duyun mendatangi Shwedagon Pagoda. Tempat itu merupakan kuil Buddha paling suci di Yangon, Myanmar.
Keindahan Shwedagon Pagoda dengan tinggi 99 meter dari permukaan tanah itu bisa terlihat dari sisi mana pun Kota Yangon. Kuil berusia 2.600 tahun tersebut dilapisi ribuan batang emas dan berlian.
Seperti dilaporkan wartawan merdeka.com, Didi Syafirdi dari Myanmar, saat memasuki kuil tidak boleh memakai sepatu. Untuk pengunjung dikenakan biaya 8.000 Kyat, setara dengan Rp 80 ribu, sedangkan warga setempat gratis.
Terdapat 8.688 batang emas di bagian bawah kuil, 13.153 batang lagi di stupa bagian atas, 5.448 batu berlian di puncak pagoda, 2.317 batu ruby, dan 1.065 lonceng emas berada di satu tempat. Di tempat sakral itu konon juga tersimpan 8 helai rambut Buddha.
Seorang pemandu E menunjukkan beberapa lokasi yang biasa digunakan untuk peribadatan. Dia juga bertanya soal hari, tanggal dan tahun lahir.
Menurutnya, ada tempat-tempat khusus yang disesuaikan dengan hari lahir untuk berdoa. Salah satu ritual yang dilakukan adalah memandikan patung Buddha.
"Setiap hari ramai, pengunjung lebih banyak hari Jumat, karena hari lahir Buddha," kata E yang mengenakan longyi dan kemeja putih lengan panjang.
Di sekeliling kuil terlihat beberapa patung-patung hewan. E menjelaskan macan untuk yang lahir Senin, singa untuk Selasa, tikus untuk Kamis, babi untuk Jumat, naga untuk Sabtu, burung garuda untuk Minggu. Sedangkan Rabu dibagi menjadi dua, gajah dengan gading untuk Rabu pagi, gajah tanpa gading untuk Rabu malam.
"Ini bisa disesuaikan dengan watak dan kepribadian manusia," ungkapnya. Baginya semua hari sama, yang terpenting adalah manusia taat dan menghormati antarsesama.
Dia juga mengajak ke gong raksasa seberat 42 ton, lalu memukul sebanyak tiga kali. Jika ingin melakukan peribadatan, anda bisa membeli lilin, dupa hingga bunga, sebelum masuk kuil.
Berkeliling Shwedagon memang cukup menguras tenaga. Tetapi kemilau emas dijamin akan membuat anda terpesona.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian
Dalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.
Baca Selengkapnya4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Stupa Buddha Berusia 1.200 Tahun, Ungkap Sejarah Kedekatan Budaya Malaysia dan Indonesia
Stupa ini penting bagi sejarah multikulturalisme Malaysia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjelajahi Old Shanghai di Timur Jakarta, Hadirkan Monumen Pagoda Instagramable dan Puluhan Stand Kuliner Halal
Berkunjung ke Old Shanghai serasa berada di Kota Shanghai ratusan tahun lalu
Baca SelengkapnyaSitus Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Meterai Batu Berusia 2.800 Tahun, Ada Gambar Ular Berkepala Tujuh
Gambar di atas batu ini menggambarkan sengitnya pertempuran di masa lalu.
Baca SelengkapnyaMasih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaSeorang Imam di AS Ditembak Mati di Depan Masjid, Pelaku Masih Buron
Insiden penembakan terjadi pada Rabu (3/1) sekitar pukul 06.15 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaPesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca Selengkapnya