Merdeka.com - Musim mudik lebaran sudah menjadi tradisi saban tahun. Untuk memperlancar arus mudik dan balik saat lebaran, Kementerian Perhubungan dengan kementerian serta lembaga terkait lainnya sudah melakukan upaya pelayanan mudik sejak jauh-jauh hari.

"Operasi lebaran kalau secara nasional sudah dimulai memang kementerian lembaga berkonsentrasi pada tugasnya masing-masing," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan di Istana, Jakarta, Senin (6/7).

Jonan menjelaskan, pihaknya telah membangun posko nasional untuk memantau arus mudik lebaran sejak tanggal 2 Juli kemarin sampai H+2 atau lebaran hari kesembilan. "Jadi untuk jaga supaya arus baliknya juga baik," tegasnya.

Menurut Jonan, dalam lebaran kali ini pihaknya berkonsentrasi di 13 provinsi, 44 terminal bus, 8 lintas penyeberangan utama, 52 pelabuhan laut dan 35 bandara. Kemudian kereta api lintas Jawa dan Sumatera.

Untuk armada bus dalam mudik kali ini, kata Jonan, mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Yaitu sekitar 5 persen menjadi 44.871 bus. Kemudian kapal penyeberangan naik dari 174 kapal tahun lalu menjadi 187 kapal tahun ini atau naik 8 persen.

"Untuk laut, itu hanya naik 5 kapal, 1.259 menjadi 1.264, termasuk dua kapal TNI AL yang disiapkan apabila ada kebutuhan yang meningkat. Pesawat udara 430 tahun lalu, tahun ini 450 pesawat.

jumlah rangkaian kereta api, tahun lalu 325, tahun ini 370 atau naik sekitar 10 persen," jelas Jonan.

"Estimasi, bahwa penggunaan bus, diperkirakan tidak akan bertambah atau mungkin berkurang 5 persen. Untuk penyeberangan naik 3 persen, kereta api 8,5 persen-9 persen, laut naik sekitar 2-3 persen, udara naik sekitar 2 persen. atau nasional untuk angkutan transportasi umum naik sekitar 2 persen atau sekitar 20 juta penumpang," tutupnya.