Menhan: Permintaan Tank Leopard dari Mabes TNI
Merdeka.com - Permintaan pembelian Main Battle Tank (MBT) Leopard disesuaikan dengan permintaan Mabes TNI untuk memilik tank tempur di Indonesia. Proses penyesuaian teknis sendiri sudah diteliti dan disesuaikan dengan kondisi geografis Tanah Air.
"Kita kan dengarkan spek teknis dari TNI AD, prosesnya bottom up. Mereka bilang bahwa untuk MBT dari Kemhan bilang MBT perlu, terus mereka bilang Leopard. Ini sudah diproses di mabes TNI, keluarnya begitu kan kita ikut," ungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Istana Kepresidenan, Jumat (6/7).
Menurutnya, jika sudah sampai di tingkat kementerian, pembahasan sudah tidak lagi membahas masalah teknis atau interoperability (kemampuan bergerak gabungan angkatan). Namun, saat Kemhan menyampaikan keperluan pengadaan tank jenis MBT sendiri, Mabes TNI dan TNI AD meminta Leopard.
"Itu dari Mabes TNI dan TNI AD katanya Leopard, ya sudah (kita penuhi)," tandasnya.
Untuk jumlahnya sendiri, lanjut Purnomo, semua disesuaikan dengan anggaran yang disediakan melalui APBN-P. Sehingga, unit yang akan dikirim ke Indonesia dan nilai jualnya masih belum diketahui oleh pemerintah.
"Itu tergantung anggaran. Berapa per unitnya berapa jatuhnya berapa unit kan gitu. Kan tim teknis kita masih di sana jadi belum bisa dikatakan berapa keluarnya," aku dia.
Sementara, Purnomo mengakui tidak ada bahasan terkait pembelian Leopard saat kedatangan Kanselir Jerman di Indonesia. Pasalnya, kedatangan Merkel dilakukan di tingkat Kepala Negara.
"Kan kalo head of state kan yang dibicarakan apa, level kita kan ya ngangguk-angguk saja. Kalau pembicaraan tingkat menteri lebih teknis, kalo level tingkat 3 lebih teknis lagi, begitu," ungkapnya.
Sedangkan MoU sendiri sudah diteken di Jerman melalui Wakil Menteri Pertahanan Jenderal (Purnawirawan) TNI Sjafrie Sjamsoeddin. "MoU kan dulu sudah diteken pak Wamenhan di Jerman. Enggak ada lagi. Tim kita masih di Jerman, saya masih menunggu ini HP saya saya buka setiap saat," tutupnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Kalau Ada Iming-imingi Uang Terima Saja, Tapi Pilih Sesuai Hati Nurani
Prabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia
Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaMomen Menhan Prabowo Subianto Duduk Berhadapan sama 3 Ajudan Ganteng, Dengarkan Petuah dari Habib Luthfi
Belum lama ini, Menhan Prabowo Subianto kedapatan menghabiskan waktu bersama ketiga ajudan tampan.
Baca SelengkapnyaDitemani Bestienya Letjen TNI, Momen Prabowo Ziarah ke Ayahnya Sampai Naik Motor ke Makam
Momen Prabowo ziarah ke makam sang ayahanda ditemani oleh bestie sekaligus orang kepercayaannya yang merupakan seorang Letjen TNI.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan
Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca Selengkapnya