Mengintip pesantren 'Jin' di Lamongan yang obati 58 caleg stres
Merdeka.com - Setelah pemilihan umum legislatif (pileg) pada 9 April lalu, banyak caleg stres lantaran gagal lolos menjadi anggota legislatif. Fenomena semacam ini sudah terjadi usai pileg lima tahun sekali. Banyak caleg gagal stres yang mendatangi rumah sakit gila, banyak pula yang ke pengobatan-pengobatan lain, misalnya paranormal.
Pada Pemilu 2009 lalu misalnya, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 7.736 caleg stres di seluruh Indonesia. Perinciannya, 49 caleg DPR RI, 496 caleg DPRD provinsi, 4 calon DPD dan 6.827 caleg DPRD kabupaten dan kota. Sementara pada Pemilu 2014 ini, kementerian kesehatan belum merilis data serupa.
Sebenarnya tulisan tentang caleg stres ini sudah beberapa kali dimuat, terutama di merdeka.com. Misalnya tulisan beberapa kisah tragis caleg stres di beberapa daerah gagal nyaleg. Di antaranya ada caleg yang mengamuk memblokir jalan desa dan ada pula yang sekadar menarik sumbangan masjid.
Beberapa waktu lalu, tim media ini juga pernah menurunkan tulisan reportase tentang pesantren milik KHR Farid Wajdi Anom Kusmajati atau lebih akrab disapa Abah Anom di Balerante, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Pesantren Al Jauhariyah milik si abah setelah pileg lalu mengklaim menerima puluhan caleg stres dari berbagai daerah.
Setelah tulisan tentang Abah Anom, pekan lalu merdeka.com juga menyambangi Pesantren spiritual Dzikrussyifa' Asma' Berojomusti, di Sekanor, Sendang Agung, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Di pesantren itu setidaknya ada 58 caleg stres sudah berobat dari berbagai daerah. Ada yang dari Jawa Timur, Kalimantan hingga Bali.
Perbedaan pesantren ini dengan tempat pengobatan lain, pesantren ini hanya menangani caleg stres yang disebabkan karena pengaruh jin atau serangan gaib. Menurut pengasuh pesantren, KM Muzakkin, ada dua kategori caleg stres setelah pileg, yakni sebab gangguan jin dan gangguan saraf.
"Mereka datang kemari saya identifikasi dulu. Kalau dia stres karena menerima gangguan gaib saya tangani, kalau stres karena saraf saya sarankan ke medis, ke rumah sakit jiwa," ujar pria yang juga dosen di beberapa kampus itu.
Lalu bagaimana kisah pesantren, milik Muzakkin yang berjuluk "Pesantren Jin" ini, silakan ikutik beberapa tulisan selanjutnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat insiden ini pelayanan di sejumlah stasiun terhambat termasuk di Gambir
Baca SelengkapnyaErfin berharap langkah beraninya itu bisa ditiru Caleg lain
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaJangan sampai perut begah mengganggu momen silaturahmi kamu, yuk intip cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Angesta Romano Yoyol memberi pesan mendalam ke anak buah.
Baca Selengkapnya