Merdeka.com - Panghinggar Indrawan (36), nekat menghabiskan hidupnya dengan cara gantung diri. Bikin geger, sebelum tambang menggantung menjerat lehernya, Indrawan sempat membuat siaran singkat secara langsung di akun media sosial Facebook miliknya.

"Peristiwanya terjadi pukul 13.30 Wib di rumahnya Jl Kemenyan No 5 di RT 08/05 Kelurahan Ciganjur," terang Kabid Humas Mapolda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Raden Yuwono, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (17/3).

Dina, saksi mata sekaligus istri korban mengatakan, sebelumnya dia dan suaminya yang juga sopir sempat terlibat pertengkaran karena persoalan cemburu. Karena diketahui warga, kemudian diselesaikan di RT setempat oleh Ketua RT bernama M Sadik.

"Permasalahan selesai kemudian korban dan saksi kembali pulang ke rumah. Lalu pukul 13.30 Wib, anak korban menemui ketua Rt mengajak ke rumah korban namun sesampainya di dalam rumah korban, saksi melihat korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan tali tambang warna biru yang diikat di kayu plapon," jelas Argo.

Dina yang kaget bersama RT melapor ke Bhabinkamtibmas Ciganjur. Polisi yang mendatangi lokasi langsung membawa jasad Indawan ke RS Polri Kramatjati untuk divisum.

Indawan meninggalkan seorang istri dan lima orang anak. Rencananya, jasad Indawan akan dikubur di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Terkait peristiwa itu, polisi menyita tali tambang warna biru dan ponsel merek Oppo. Di ponsel korban ditemukan video detik-detik korban melakukan bunuh diri.