Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang Prof Mubyarto: Sewindu kepulangan sang guru

Mengenang Prof Mubyarto: Sewindu kepulangan sang guru Mubyarto. pspk.ugm.ac.id.©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama Prof Mubyarto tidak akan pernah kita dengar dalam diskusi ekonomi soal investasi, suku bunga dan pasar modal. Nama itu terlalu asing untuk menjadi catatan kaki dalam sebuah analisa di lantai bursa.

Namun, ketika kodrat fluktuasi pasar menuju titik terendahnya, pertumbuhan ekonomi minus, dan perbankan bangkrut, barulah nama guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dibicarakan. Pemikiran Prof Mubyarto baru dilirik sebagai alternatif ketika sistem ekonomi kapitalis kapok dengan permainan invisible hand-nya.

Padahal, konsep pemikiran Ekonomi Pancasila, yang dicetuskan oleh Prof Mubyarto, jelas bukanlah alternatif. Semua tahu Pancasila, yang dicetuskan Bung Karno, adalah filosofi kehidupan bangsa Indonesia. Artinya, cara berekonomi bangsa ini adalah yang berkeadilan sosial, bukan permainan segelintir konglomerat di lantai bursa.

Atas dasar keyakinan itulah, Prof Mubyarto bertahan dengan konsep Ekonomi Pancasila sampai akhir hidupnya, 24 Mei 2005. Tepat delapan tahun lalu, dia pergi dalam sepi ketika rekan-rekannya yang lain mulai 'bersahabat' dengan para mafia Barkeley.

Prof Mubyarto tutup usia pada 66 tahun. Dia memang dikenal sebagai penggagas Ekonomi Pancasila atau Ekonomi Kerakyatan, konsep ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak dan bukan segelintir konglomerat. Konsep ini sebelumnya sudah dicetuskan oleh Bung Karno, namun oleh Prof Mubyarto konsep itu menjadi mapan sebagai sebuah disiplin ilmu.

Masa kecil Mubyarto hingga sarjana muda dia habiskan di Yogyakarta. Lulus dari UGM, Mubyarto melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat. Mendapat dua gelar dari AS - Master of Arts dari Vanderbilt University, Tennessee (1962) dan Doctor of Philosophy dari Iowa State University, Iowa, (1965) - tidak lantas membuat pemikiran Mubyarto tertular kapitalisme.

Bahkan pada pengukuhan guru besar UGM, Mei 1984, Mubyarto melarang kiriman karangan bunga. Jadilah Balai Senat UGM saat itu kosong melompong tanpa bunga, tak seperti upacara pengukuhan pada umumnya.

''Kiranya fakir miskin dan lain-lain tujuan kemanusiaan lebih memerlukannya,'' tulis Mubyarto dalam kartu kecil 
yang disisipkan pada undangan. 


Menerima gelar professor dalam kesederhanaan, Mubyarto juga berpulang dalam kesahajaan. Namun, kali itu dia tak bisa melarang kiriman bunga duka cita. Duka bagi kepulangan sang mahaguru. Sewindu lalu.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Sikap Kalem Prabowo ke Ganjar Anggap Satu Guru, Anies Disuruh Belajar Ekonomi
VIDEO: Sikap Kalem Prabowo ke Ganjar Anggap Satu Guru, Anies Disuruh Belajar Ekonomi

Prabowo kepada Ganjar menyebut memiliki guru dan bacaan buku yang sama.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Apapun Ideologi Politiknya, Setiap Pemimpin Pasti Ingin Rakyat Sejahtera
Prabowo: Apapun Ideologi Politiknya, Setiap Pemimpin Pasti Ingin Rakyat Sejahtera

Menurut Prabowo, dalam perekonomian suatu negara harus memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lainnya.

Baca Selengkapnya
Usai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Usai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara

Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya
Debat ke-3 Pilpres 2024, Akademisi Menilai Capres Tak Perlu Bermain Gimik Politik
Debat ke-3 Pilpres 2024, Akademisi Menilai Capres Tak Perlu Bermain Gimik Politik

Para akademisi dan pengamat politik berharap para capres tetap berdiri pada substansi masing-masing, pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).

Baca Selengkapnya
Mahfud Ungkap Mekanisme Pemilihan Menteri dengan Partai Politik jika Menang Pilpres
Mahfud Ungkap Mekanisme Pemilihan Menteri dengan Partai Politik jika Menang Pilpres

Hal itu dikatakan Mahfud saat menjawab peserta dalam diskusi bertajuk 'Tabrak Prof! digelar di Lampung, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Bicara Filosofi Sapu Lidi, Prabowo Ajak Masyarakat Bersatu Berantas Koruptor
Bicara Filosofi Sapu Lidi, Prabowo Ajak Masyarakat Bersatu Berantas Koruptor

Prabowo berkomitmen memberantas korupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya