Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang kompaknya TNI AD dan santri bersatu menghancurkan PKI

Mengenang kompaknya TNI AD dan santri bersatu menghancurkan PKI PKI. ©foto IPOS

Merdeka.com - Presiden Jokowi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hal ini berbarengan dengan peringatan 70 tahun Resolusi Jihad yang dikeluarkan ulama besar KH Hasyim Asy'ari.

TNI mendukung penuh peringatan hari santri ini. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ikut berpidato di depan para santri.

"Saya datang dengan pasukan khusus, ada Kopasus, Marinir, ada Paskhas, ada Kostrad, ada Armed," kata Gatot dalam sambutannya di Tugu Proklamasi Jakarta.

Menurut Gatot, pihaknya sengaja menghadirkan para pasukan ini kepada santri. Ini untuk menunjukkan betapa pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah perjuangan TNI memang tak bisa dipisahkan dengan peran santri.

Selain dalam perang mempertahankan kemerdekaan, kaum santri juga menjadi mitra utama TNI AD saat mengganyang kekuatan komunis. Sebelum geger G30S, memang telah terjadi gesekan antara kaum santri dengan kaum komunis.

Adalah Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat Kolonel Sarwo Edhie Wibowo yang memerintahkan agar pasukan baret merah itu memberi latihan kemiliteran untuk ormas antikomunis, termasuk para santri. Alasan Sarwo, jumlah pasukan RPKAD jelas tak akan cukup untuk menjaga semua desa di Jawa Tengah yang rawan serangan kaum komunis.

Wartawan Senior Hendro Subroto menuliskan pidato Sarwo dalam buku 'Perjalanan Seorang Wartawan Perang' yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan.

Sarwo berorasi di rapat umum yang dihadiri ribuan massa. Sarwo mencoba menggerakkan rakyat agar berani melawan PKI.

"Siapa yang bersedia dipotong lehernya dibayar seribu rupiah?" teriak Sarwo. Massa terdiam.

"Sepuluh ribu rupiah?" Massa masih diam.

"Seratus ribu? Sejuta? Sepuluh juta?" lanjut Sarwo pada massa yang terdiam.

"Jika dibayar Rp 10 juta saja kalian tidak mau dipotong lehernya, jangan berikan leher kalian secara gratis pada PKI. Kalian lawan PKI. Jika kalian takut, ABRI berada di belakang kalian. Jika kalian merasa tidak mampu, ABRI bersedia melatih," kata Sarwo disambut sorak sorai massa.

Seorang bintara RPKAD juga mengaku mendatangi pesantren untuk meminta dukungan menumpas PKI di Jawa Tengah. Tanggapan dari pihak pesantren saat itu juga sangat baik. Bahkan ada yang menyesalkan kenapa RPKAD baru datang setelah G30S.

"Di sini (Jawa Tengah), suasana sudah panas sebelum ada G30S. Orang-orang PKI meneror para santri. Kenapa baru sekarang RPKAD datang ke sini?" kata sang bintara itu menirukan ucapan kiai.

"Saya jawab, kita hanya melaksanakan perintah. Tapi sekarang TNI AD siap membantu santri melawan PKI," lanjutnya.

Pelatihan militer singkat diberikan cuma dalam hitungan hari. Santri dan massa antikomunis bergerak menghancurkan kekuatan komunis. Kelak, Sarwo Edhie mencatat korban tewas tak kurang dari 3 juta orang.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

Baca Selengkapnya
Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'
Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'

Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TNI Beberkan Kronologi 1 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua
TNI Beberkan Kronologi 1 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua

Serangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Janji Ganti Semua Kerugian Warga akibat Ledakan Gudang Amunisi
Panglima TNI Janji Ganti Semua Kerugian Warga akibat Ledakan Gudang Amunisi

Panglima TNI Janji Ganti Semua Kerugian Warga akibat Ledakan Gudang Amunisi

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur
Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur

Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya