Mengenang kejayaan Bioskop Kelud
Merdeka.com - Bioskop Kelud atau biasanya disebut Dulek (dibaca terbalik sesuai dengan bahasa walikan khas Malang), berlokasi di Jalan Kelud 9, dekat Jalan Kawi. Meskipun berada di area perkampungan, letaknya masih tergolong strategis karena dekat dengan kawasan Ijen yang merupakan jantung kota Malang.
Kala itu, bioskop menjadi satu-satunya hiburan rakyat yang paling dicari. Selain Bioskop Kelud, ada beberapa bioskop legendaris lain yang ramai didatangi, misalnya Bioskop Garuda dan Merdeka. Namun, Dulek tetap jadi primadona warga Malang, khususnya yang datang dari kalangan menengah ke bawah.
Cikal-bakal Bioskop Kelud diawali oleh dua anggota BRIMOB, Noersalam dan Marsam, yang membuka usaha pemutaran bioskop keliling di sekitar Malang. Hasil dari manggung keliling digunakan untuk membeli lahan yang dulunya bekas gedung bulu tangkis. Gedung tersebut dihancurkan dan kembali dibangun menjadi Bioskop Kelud.
Peristiwa tersebut terjadi bersamaan dengan terbentuknya yayasan PANJURA (Delapan Penjuru Angin) pada tanggal 4 Juli 1970. Yayasan yang dibina oleh anggota BRIMOB ini mengelola beberapa bioskop, termasuk Bioskop Kelud.
Dibandingkan bioskop lain, suasana Dulek lebih mirip pasar malam. Sembari duduk manis nonton film, warga disuguhi berbagai jajanan yang dijajakan keliling oleh pedagang. Dua makanan yang paling laris kala itu adalah gorengan dan sate bekicot. Penonton yang datang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari tukang becak sampai wakil rakyat. Semua berbondong-bondong memadati tribun dan pelataran bioskop murah meriah tersebut.
Ketenaran Bioskop Kelud telah tersebar ke pelosok Malang. Saat malam minggu atau tanggal merah, bioskop ini selalu dijejali ribuan penonton setianya. Film apa pun yang disuguhkan pasti dilahap. Beberapa genre film yang kerap diputar, seperti film India, Barat, dan tentu saja Indonesia.
Kabarnya, bioskop yang buka mulai pukul 21.00 ini pernah diserbu 7.000 penonton saat pemutaran film Inem Pelayan Sexy, yang dibintangi oleh Titiek Puspa dan Doris Callebaute. Saat seperti itu, semua pedagang asongan semangat menyodorkan dagangan. Penonton, ada yang berdiri, duduk, jongkok, dan mojok. Persis seperti nonton layar tancep. Penonton pun dibebaskan untuk berbicara keras dan tertawa sejadi-jadinya.
Bioskop legendaris itu kini tinggal kenangan. Eksistensi Bioskop Kelud telah tergeser modernisasi budaya di masyarakat. Budaya nonton film tak lagi sama seperti dulu. Guyub dan merakyat. Sekarang, orang bisa membeli atau menyewa kaset film di pasaran. Bila bosan menonton sendirian, mereka bisa pergi ke 21 Cineplex, yang menyuguhkan kursi empuk dan ruangan ber-AC. Bedanya, penonton tidak bebas berbicara keras atau bahkan jalan mondar-mandir.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaBioskop Keren dan Unik di Dunia, Tawarkan Area Outdoor hingga Fasilitas Berendam
Terdapat beberapa bioskop unik yang menawarkan pengalaman menarik.
Baca SelengkapnyaBrimob Bersenjata Lengkap Siaga Penuh, Aparat Ratakan Habis Bakar Gubuk Narkoba
Brimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ledakan di Markas Brimob Polda Jatim, Dua Polisi jadi Korban Dilarikan ke RS
Dua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaMengenal Gambar Toong, Bioskop Keliling yang Selalu Ditunggu Anak-anak Sunda Tempo Dulu
Dulu gambar toong sempat viral di masanya, anak-anak yang ingin menonton diharuskan membayar sebesar Rp5 sampai Rp10 rupiah
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaViral Bioskop Ini Diduga Alami Kebocoran Atap, Penampakannya Mencengangkan
Kebocoran tersebut diduga lantaran adanya hujan disertai dengan angin kencang.
Baca SelengkapnyaKorlantas Pastikan Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ Siap Beroperasi Mudik Lebaran 2024
"Dari Jawa itu ada 11 dermaga di tiga pelabuhan, dari mulai Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet
Baca Selengkapnya